CirebonRaya

Usai Diresmikan, Masjid Syarif Abdurachman Dipenuhi Pengunjung

CIREBON– Masjid Syarif Abdurachman telah diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin yang juga dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada Jumat (25/8/2023) lalu.

Masjid Syarif Abdurachman yang berada di area kompleks makam Sunan Gunung Jati ini berdiri di atas lahan seluas 1.681 meter persegi dengan luas bangunan panjang 41 meter dan lebar 41 meter. Dan kini  ramai dikunjungi ribuan warga dari berbagai daerah.

Pengunjung terpaksa harus berjubel untuk masuk ke area masjid saat melewati satu akses menuju ke teras masjid. Mereka saling berpapasan dengan warga lain yang hendak menyimpan alas kaki.

Salah seorang pengunjung, Kartini (56 tahun) warga Majalengka mengatakan, dirinya takjub dengan bangunan Masjid Syarif Abdurachman yang megah dan indah.

Saat mendengar kabar masjid tersebut telah diresmikan, ia bersama kerabatnya langsung berkunjung ke masjid di kawasan kompleks Makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon tersebut.

“Penasaran untuk bisa melihat kemegahan masjid ini, makanya saya sengaja datang bersama keluarga,” ujar Ajeng.

Ia mengungkapkan, masjid ini tidak kalah dengan masjid Al-Jabbar di Bandung. Di sini juga banyak spot untuk foto-foto dan bersantai bareng keluarga, teman, sahabat, dan kerabat. “Sengaja datang, ternyata banyak juga yang datang ke sini,” ungkapnya.

Sementara itu, pengunjung lainnya, Iwan yang datang bersama rombongan ziarah asal Jakarta mengatakan, kabar dibangunnya masjid ini sudah santer terdengar hingga ke Jakarta. Namun, baru kali ini setelah diresmikan baru bisa berkunjung.

“Infrastruktur masjid ini hebat banget, mengundang daya tarik tersendiri. Makanya tidak heran baru diresmikan langsung banyak warga berdatangan,” katanya.

Sementara itu, dengan banyaknya pengunjung, menurut Iwan, harus dibarengi dengan ketersediaan air bersih yang lancar.

Seperti diketahui, Masjid Syarif Abdurrahman dibangun selama 18 bulan. Keberadaan masjid ini diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata religi di Kabupaten Cirebon.

Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon menyebut kunjungan wisatanan di wikayahnya kebanyakan ke wisata religi. Pasalnya, selama ini destinasi wisata di Kabupaten Cirebon sebagian besar merupakan wisata buatan

Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Bayu Suradilaga menyebutkan, wisata religi, baik itu di Makam Sunan Gunung Jati masih banyak mengundang wisatawan untuk dibandingkan tempat lainnya.

“Kunjungan wisata ke makam Sunan Gunung Jati masih favorit. Tahun ini saja kunjugan selama semester 1 mencapai 8.600 kunjungan,” kata Bayu.

Menurut Bayu, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cirebon terus merosot dalam lima tahun terakhir. Padahal, wilayah memiliki sejumlah obyek unggulan, mulai dari wisata budaya, religi, hingga kuliner.

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), selama 2018-2022 jumlah wisatawan yang melancong ke Kabupaten Cirebon hanya 4.579.177 jiwa.

Dari jumlah itu, pada 2018 menerima kunjungan sebanyak 1.443.069 wisatawan, 2019 sebanyak 1.484.010 wisatawan, 2020 sebanyak 506.841 wisatawan, 2021 sebanyak 453.282, dan 2022 sebanyak 691.975 wisatawan.(Fanny/Iwan)

Related Articles

Back to top button