Pemilu

Tim Lima dan DPC PKB Kabupaten Cirebon Diminta Adil Menempatkan Nomor Urut Caleg

CIREBON- Kader senior PKB Kabupaten Cirebon Nuroji Junaedi menyebut, kebanggaan yang disampaikan H Tanung soal mendapat nomor urut paling buncit adalah bentuk kekecewaan yang bersangkutan. Hal itu wajar, sebab dia incumbent atau petahana dan sudah berjuang untuk partainya.

Mantan Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon ini juga meminta agar Tim Lima dan DPC PKB adil dalam menentukan penempatan nomor urut bacaleg kepada para kader. Perlu dilihat, seberapa besar kontribusi dan perjuangan mereka dalam membesarkan PKB.

Menurut Nuroji, terkait pernyataan sikap H Tanung terlepas yang disampaikan mewakili hati atau tidak, sesungguhnya bertolak belakang dengan apa yang ada pada perasaan H Tanung sendiri.

Tetapi, dirinya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada H Tanung, karena telah menunjukkan sikap pejuang yang luar biasa. Artinya, meski yang bersangkutan diberi nomor sepatu, tetapi dia bersemangat untuk bisa meraih kursi kembali.

“Bahwa dia dihargai, dihormati, bangga dengan nomor urut buncit, itu bagian dari rasa kekecewaan dia yang menurut saya itu manusiawi,” ujar Nuroji, Selasa (22/8/2023).

Namun, lanjut dia, yang paling penting semangat untuk kembali meraih kursi di Pileg 2024, H Tanung sebagai pejuang PKB dengan nomor urut yang mestinya tidak diberikan kepada incumbent atau orang yang duduk di kursi parlemen, telah ia tunjukkan.

Setidaknya, jelas Nuroji, sebagai incumbent tentunya dia sudah memperjuangkan dan membesarkan partainya di Kabupaten Cirebon. Dan banyak sekali secara finansial maupun moril yang sudah dikeluarkan untuk membesarkan PKB.

“Mungkin tidak terjadi sama H Tanung saja, tetapi kepada anggota Fraksi PKB lainnya. Karena hanya beberapa orang incumbent yang diposisikan layak di nomor urut bacaleg,” katanya.

Atas masalah itu, pihaknya meminta dan memberikan catatan untuk Tim Lima. Sebab, Tim Lima yang dinakhodai Dewan Syuro PKB adalah yang menentukan penempatan nomor urut bacaleg.

“Kepada Dewan Syuro PKB, tolong berilah penghargaan yang selayaknya, jangan lihat seberapa banyaknya uang yang disiapkan untuk menghadapi pemilu, tapi harus lihat seberapa banyak perjuangannya untuk PKB. Ini harusnya menjadi tolok ukur,” katanya.

Artinya, tambah dia, yang harus dilakukan dan menjadi pertimbangan Tim Lima dalam penempatan nomor urut bacaleg adalah, calon sudah betul-betul memperjuangkan partai. Dan itu yang harus menjadi prioritas. “Ini bukan saja kami para kader yang menilai, tapi masyarakat luas yang menilai bahwa ada ketidakadilan yang terjadi,” ungkap Nuroji.

Kemudian, lanjut dia, yang paling penting juga, di dalam organisasi partai yakni DPC PKB Kabupaten Cirebon, harus buang jauh-jauh sikap suka dan tidak suka terhadap kader partai. “Tolong hilangkan like and dislike, karena ini akan mengganjal majunya sebuah organisasi,” tegas Nuroji.

Diberitakan sebelumnya, Senior PKB Kabupaten Cirebon yang juga incumbent anggota DPRD, H Tanung merasa bangga. Sebab, hasil Daftar Calon Sementara (DCS) bakal calon legislatif (bacaleg) dirinya ditempatkan di nomor buntut atau paling akhir.(Ismail)

 

Related Articles

Back to top button