Cirebon Pamerkan Ribuan Keris, Ada yang Harganya Fantastis
CIREBON-Ribuan keris pusaka dari berbagai daerah di Nusantara dipamerkan di Cirebon selama tiga hari, Jumat sampai Minggu tanggal 18 – 20 Agustus 2023. Bahkan, ada salah satu keris pusaka yang terbuat dari emas, harganya pun cukup fantastis.
Pameran keris digelar di Teras Patra Food Culinary, Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon. Pameran keris atau Pesona Gaman Cirebon digelar dalam rangka Milad Pelestari Bursa Tosan Aji Cirebon (PBTAC) ke-4 dan masih rangkaian HUT ke-78 RI.
Pantauan Kabar Cirebon, ribuan keris yang dipamerkan bukan kaleng-kaleng. Tapi, keris tua dari berbagai daerah di Indonesia seperti dari Lombok, Sulawesi dan berbagai kota di Pulau Jawa.
Rata-rata keris yang dipamerkan berusia ratusan tahun, bahkan ada yang dibuat di abad 12. Keris-keris tersebut terbuat dari bahan tosan aji.
Pakar keris yang juga Pelestari Tosan Aji, Raden Sigit kepada Kabar Cirebon menuturkan, tosan aji adalah sebuah pusaka atau senjata yang terbuat dari logam, pasir melela, batu meteor diolah oleh seorang empu dalam waktu yang cukup lama.
Dan dibuatnya pun tidak sembarang, melainkan dengan sebuah tirakat atau aji-ajian. Maka, disebut tosan aji. Ia melihat, saat ini, pemahaman orang terhadap keris mengalami penurunan kualitas.
Sebab, masih banyak yang berpikir keris identik dengan dunia perdukunan atau gaib. Padahal, pemahaman itu salah kaprah. Keris adalah warisan budaya leluhur yang memiliki nilai kearifan lokal tinggi, dan sangat sulit membuatnya.
“Ini yang harus kita pahami. Buat keris itu tidak mudah. Dan mencari bahannya pun sulit. Bahan keris yang beratnya 20 kilogram, ketika diolah yang jadi hanya 2 kilogram saja. Jadi, betapa sulitnya membuat keris,” tutur Raden Sigit.
Pada pameran keris tersebut, Raden Sigit menunjukkan salah satu keris Cirebon yang menjadi unggulan. Yakni, keris dolog. Harga keris ini harganya mencapai Rp 30 juta. Keris ini berusia tua, dibuat abad 14.
Namun, ada satu keris lagi yang harganya cukup fantastis. Keris tersebut terbuat dari emas, harganya Rp 350 juta. Namun, demi keamanan, keris itu tidak dipamerkan secara umum. Jika ada yang minat ingin membeli keris tersebut, Raden Sigit siap menunjukkannya. “Wajar keris itu mahal, karena memang didominasi oleh emas,” tambahnya.
Sementara itu, kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi. Pameran Pesona Gaman Cirebon merupakan pameran serta ajang edukasi tosan aji atau senjata berbahan besi yang sering digunakan dalam peperangan dan membela diri.
Imron menyebutkan, pihaknya sangat mengapresiasi adanya pameran tersebut. Hal Ini menandakan kalau orang tua zaman dahulu memakai alat ini untuk berbagai kepentingan, salah mengusir penjajah.
Menurut Imron, tosan aji dibuat untuk berupaya melestarikan peninggalan budaya dan juganya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. “Di pameran ini saya melihat ada keris dan juga kujang,” kata Imron.
Imron berharap kegiatan tersebut bisa dilaksanakan setiap tahun, sehingga menarik minat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Cirebon. “Dalam gelaran ini saya lihat ada yang datang dari Lombok, Jombang, hingga Malang,” kata Imron.
Di tempat yang sama, panitia penyelenggara Pesona Gaman Cirebon, Toto Harno menyebutkan, pameran ini digelar mengenalkan benda-benda pusaka dari Cirebon.
Hal ini untuk mengedukasi kepada masyarakat, bahwa leluhur dari Cirebon menciptakan banyak peninggalan sejarah. “Itu membuktikan bahwa peradaban Cirebon tempo dulu itu melahirkan banyak bukti sejarah yang harus dilestarikan oleh para generasi muda,” kata Harno.(Alif/Iwan)