Opini

Pentingnya Peran Pemuda Dalam Membangun Karakter Bangsa

Oleh: Khaerudin
Alumni Tadris Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon

PEMUDA merupakan julukan bagi individu yang memiliki power atau tenaga serta semangat yang membara dalam menggerakkan suatu hal.

Pemuda juga dapat dikatakan sebagai individu yang sedang mengalami perkembangan secara fisik, emosional dan psikis sehingga dari perkembangan aspek-aspek tersebut pemuda sering dikatakan sebagai sumber daya manusia yang sangat baik untuk masa kini dan yang akan datang. Bahkan pemuda sering dikaitkan menjadi salah satu tolok ukur kemajuan bangsa dan negara.

Begitu pentingnya peran pemuda dalam pergerakan sendi kehidupan bangsa dan negara sehinga kehadiran mereka seringkali digadang-gadang dalam setiap moment yang terdapat dilingkungan sekitarnya, karena pemuda adalah calon generasi penentu dan penerus generasi sebelumnya.
Tolok ukur kemajuan bangsa dan negara dapat ditentukan oleh upaya yang dilakukan oleh pemuda diera sekarang dan keberhasilannya akan dirasakan dimasa yang akan datang.
Berbeda zaman tentu berbeda pula tantangannya, itulah kata yang tepat dalam menggambarkan perbandingan tentang perkembangan pemuda dari masa ke masa.

Pemuda zaman dahulu tentunya memiliki perbedaan dengan pemuda zaman sekarang. Mulai dari segi pergaulan atau sosialisasi, cara berfikir, cara menyelesaikan masalah ataupun yang lainnya.

Sebagai seorang pemuda sudah selayaknya pola berfikir kita harus berbeda dengan orang pada umumnya. Mengapa hal tersebut perlu dilakukan? tentu karena dipundak pemudalah arah bangsa dan kemajuan negara ini ditentukan.

Pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang telah dirumuskan oleh para generasi pendahulu. Pemuda adalah harapan dalam setiap hal yang mengarah kepada kemajuan dan perkembagan bersama.

Karena pemudalah yang dapat merubah pandangan orang lain melalui ide, gagasan, wawasan serta ilmu yang mereka miliki disertai nilai-nilai serta norma yang berlaku dimasyarakat agar bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik lagi.

Jika melihat kilas masa lalu yang membicarakan tentang sepak terjang pemuda, tentulah banyak sekali nilai-nilai yang dapat kita implementasikan dalam kehidupan kita sebagai anak muda.

Pemuda dalam setiap masa selalu menjadi ujung tombak untuk sebuah perubahan. Sedikit kita ulas cerita perjuangan Dr. Soetomo sang pendiri organisasi Budi Oetomo, dalam usianya yang relatif masih muda beliau sudah berhasil mendirikan organisasi yang menggerakkan banyak orang agar bangkit dan sadar dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pertanyaan sederhana yang sering muncul dikalangan anak muda yang masih belum mengetahui bahwa dirinya adalah harapan bangsa yaitu, kenapa harus pemuda? ada apa dengan pemuda? Padahal pertanyaan ini memiliki banyak makna khususnya untuk anak muda, agar lebih berfikir jauh kedepan dan pastinya memulai untuk mewujudkan hal-hal yang terbaru dan mengarah ke yang lebih baik.

Karena didalam jiwa pemudalah semangat, ide, gagasan serta segenap energi berhimpun menjadi power yang luar biasa. Bahkan dapat dianalogikan bahwa, usia muda diibaratkan seperti matahari yang sedang terbit pada pukul 12:00, tentu pukul tersebut hari sedang panas-panasnya, cerah-cerahnya dan tak heran panas yang ditimbulkan pada jam tersebut bisa bergelora dan meledak panasnya.

Mengapa kepemudaan itu penting? Pertanyaan itupun seringkali muncul dibenak kita sendiri selaku anak muda. Jawabannya tentu tidak lain adalah, karena pemuda adalah orang-orang yang akan meneruskan cita-cita luhur bangsa.
Pemuda pula yang nantinya akan mengisi posisi-posisi strategis dan penting yang ada di badan-badan negara ini. Karena pemuda adalah agen perubahan (agen of change) bangsa.

Begitu pentingnya posisi pemuda untuk meneruskan perjuangan serta mewujudkan cita-cita luhur bangsa, sampai Ir.Soekarno pernah mengatakan bahwa “Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuuncang dunia”.

Adapun peran pemuda dari sisi karakter seperti yang pernah dikatakan oleh Imam Hasan Al-Banna bahwa “Sesungguhnya sebuah pemikiran akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang dijalannya, semangat dalam merealisasikannya, dan kesiapan untuk beramal serta berkorban dalam mewujudkannya.

Keempat rukun ini yakni iman, ikhlas, semangat dan amal (serta pengorbanan) merupakan karakter yang melekat pada pemuda. Karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertakwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal (pengorbanan) adalah kemauan yang kuat.

Hal itu semua hanya terdapat pada diri seorang pemuda”.
Beberapa sejarah tentunya dapat mengingatkan kita kembali tentang peran pemuda yang begitu penting dalam keberlangsungan perkembangan pergerakkan menuju hal yang revolusioner dan menakjubkan diantaranya yaitu, Umar bin Abdul Aziz yang selalu menghadirkan keteladanan yang baik layaknya Muhammad muda.

Ia menjadi khalifah diusianya sebelum mencapai 35 tahun.
Karena kebijaksanaan dan keadilannya dlaam memimpin, sehingga ia mendapatkan gelar sebagai Khalifatur Rasyidah yang ke-5.

Selain itu terdapat sosok Muhammad Al-Fatih, seorang pejuang yang usianya masih sangat belia namun berhasil memimpin penaklukan Konstantinopel. Juga ada Gerakan mahasiswa yan terjadi di Mesir pada tahun 1946 yang substansinya yakni membebaskan Mesir dari hegemoni Inggris.

Begitupun di Indonesia ada Soekarno dan tokoh-tokoh pergerakan pemuda Indonesia seperti SDI, Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia, Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan dan lain sebagainya yang tentunya telah berjasa dalam upaya mengusir penjajah di negeri ini.

Meski begitu, tak dapat kita pungkiri bahwa zaman sekarang adalah zaman perkembangan tekhnologi global yang menjadikan pemuda zaman sekarang tak lagi seperti pemuda zaman dulu.

Fenomena krisis moral, pelanggaran akan nilai-nilai serta norma-norma yang ada menjadikan sebuah ironi yang patut kita soroti sampai saat ini.

Lunturnya nilai-nilai kearifan lokal yang diakibatkan karena akulturasi budaya, pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi tantangan yang begitu serius bagi kalangan anak muda yang seharusnya mejadi generasi pengganti yang sangat diharapkan oleh generasi sebelumnya, tetapi malah menjadi generasi angkuh, acuh tak acuh karena minimnya karakter yang dimilikinya.

Hal tersebut tentunya perlu kita soroti, karena itu semua merupakan tugas kita sebagai anak bangsa. Mewujudkan bangsa serta negara yang lebih baik adalah cita-cita luhur kita bersama.

Karakter merupakan salah satu unsur yang begitu penting dalam pembangunan bangsa. Karena dengan karakter, kehidupan berbangsa dan bernegara dapat mengarah kepada yang lebih baik lagi. Karakter adalah cara berfikir dan perilaku bagi individu dalam menghadapi kehidupan bersama baik dalam keluarga, masyarakat berbangsa dan bernegara.

Karena individu yang baik adalah individu yang berani serta dapat membuat keputusan dan mempertanggungjawabkannya.
Pendidikan karakter adalah salah satu tujuan yang terdapat pada pendidikan nasional.

Pasal 1 Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi pelajar agar memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia dalam kehidupannya.

Adapun amanah yang terdapat pada Sisdiknas tahun 2003 pun bermaksud agar pendidikan bukan hanya menghasilkan lulusan anak muda yang cerdas melainkan pendidikan dapat menghasilkan anak muda yang berkepribadian dan karakter sehingga nantinya akan melahirkan generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafaskan nilai-nilai agama dan bangsa yang baik.

Di zaman yang terkepung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini, sudah sepatutnya kita sebagai anak muda lebih bijak dalam beradaptasi atau menyesuaikan diri menghadapi perkembangan tersebut.

Apa yang terpenting adalah kemampuan beradaptasi, apapun latar belakang, apapun suku, bangsa dan pendidikan semua itu hanya backround yang melekat, soal bagaimana perjalanan membentuk bangsa ini, semua itu ditentukan oleh diri kita sendiri.

Survival of the fittest adalah kata-kata yang tepat dalam bahasan tentang hal ini. Fittest berarti mampu beradaptasi dengan lingkungan, kunci survive itu bukan mereka yang paling kuat atau yang paling cerdas. Melainkan mereka yang adaptif dalam kondisi, situasi yang selalu mereka alami.

Sebagai pemuda sudah selayaknya kitalah yang harus menentukan arah bangsa ini.

Kontribusi menjadikan bangsa agar lebih baik lagi, tentu kita dapat melakukannya meskipun dengan cara yang sederhana salah satunya mengasah ilmu pengetahuan baik umum maupun agama, tujuannya untuk membentuk karakter diri kita sendiri dan menyampaikan serta mengedukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya karakter bagi setiap orang untuk mewujudkan bangsa yang lebih baik kedepannya.***

Related Articles

Back to top button