PAC Paguyuban Pasundan Dilantik, Orang Sunda Harus Berani Melawan demi Kebenaran
KUNINGAN-Orang Sunda harus berani melawan dalam mempertahankan kebenaran, demi terwujudnya kesatuan dan persatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Dalam hal ini khususnya berkaitan dengan perkembangan seni budaya jangan sampai terjadi, jati kasilih ku junti, yang artinya budaya pribumi jangan sampai tersingkir oleh kebudayaan luar,” kata Ketua Paguyuban Pasundan Kabupaten Kuningan, Rana Suparman, dalam Pelantikan Pengurus Anak Cabang (PAC) Paguyuban Pasundan Periode 2023-2026 se-Kabupaten Kuningan, di Sanggar Riang Kuningan, Sabtu (5/8/2023).
Bupati Kuningan H Acep Purnama berharap, kehadiran organisasi kemasyaratan (ormas) seperti Paguyuban Pasundan ini dapat lebih meningkatkan pelestarian dan pengembangan kebudayaan Sunda dan kebudayaan yang ada di Kabupaten kuningan. Sehingga pihaknya tidak menghendaki seperti dalam sebuah peribahasa, “Jati Kasillih Ku Junti”. Apalagi sekarang junti berada di luar negeri seperti Korea, agar jangan sampai seni budaya karuhun tersingkir oleh budaya asing.
“Sekarang nyaris tidak nampak pertunjukan cerita Sunda lakon Lutung Kasarung, Sangkuriang, Si Kabayan dan lain-lain. Termasuk nyanyian pupuh Sunda seperti Kintanti, Dangdagulu, Asmarandana, Maskumambang dan lain-lain sudah dilupakan oleh generasi di kalangan kesundaan. Oleh sebab itu, mari kita pertahakan dan galakan kembali seni budaya Sunda yang memiliki nilai-nilai tinggi, jangan sampai punah dari permukaan bumi,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan HM Didi Turmudzi, menyampaikan, beberapa pesan kepada pengurus cabang maupun anak cabang. Yakni seluruh pengurus dan anggota Paguyuban Pasundan yang harus dapat memiliki sistem pertahanan yang tak berjangka. Di antaranya melalui penguatan ekonomi kerakyatan serta pengurus dan anggota harus menjadi juru damai dengan saling menjaga silaturahmi antara saudara dan sesama.
“Hal ini merupakan kewajiban bagi warga Paguyuban Pasundan untuk mendidik keluarganya dalam membangun karakter pantang menyerah, pemberani, menjadi seorang wiraswasta dan efisiensi sebagai bagian dari sari amal ibadah kita kepada Allah Swt,” katanya.(Emsul)