CirebonRaya

Warga Argasunya Kota Cirebon Butuh Bantuan Air Bersih

CIREBON-Kemarau yang melanda sebagian wilayah di Indonesia, khususnya di Kota Cirebon membuat sebagian daerah mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kota Cirebon, kekurangan air bersih dirasakan warga Argasunya.

Warga di RT 05 RW 08 Cadasngampar Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti contohnya, mereka saat ini mulai kesulitan mendapatkan air bersih hanya untuk sekadar minum.

“Di sini itu untuk minum saja sulit, harus mengambil air dari sumur yang berada di tengah hutan karena airnya bersih. Sekarang saya belum lihat apa ada airnya atau tidak,” kata salah satu warga RT 05 RW 08 Cadasngampar, Dede, Kamis (3/8/2023).

Diakuinya, saat ini di wilayahnya mulai mengalami kekeringan. Air yang mengalir ke rumah-rumah warga dari masjid sekitar sudah tidak maksimal, karena mengalir tidak deras.

“Airnya juga tidak layak dikonsumsi, hanya khusus untuk mandi. Karena airnya asin, jangankan untuk minum, untuk membasuh kendaraan saja tidak bisa lantaran bisa merusak bodi kendaraan,” ujar Dede.

Namun, lanjut Dede, jika warga ingin mandi harus menampung air yang mengalir dari masjid terlebih dahulu. Terkadang, warga memanfaatkan air sumur yang berada di tengah hutan untuk dibawa ke rumah.

“Warga di sini mayoritas banyak yang tidak memiliki sumur di rumahnya karena setelah dibor jarang ada airnya. Saat ini, sudah lama tidak ada pengiriman air bersih, biasanya ada yang mengirim beberapa tangki dari kota. Saat ini warga memerlukan air bersih,” akunya.

Meski belum lama ini mendapat bantuan toren air dari pihak perbankan, Dede menjelaskan, saat ini alat tersebut tidak berfungsi maksimal. Karena, toren tersebut tidak dapat mengaliri seluruh warga di RT 05 ini.

“Mungkin daya sedotnya kurang, jadi tidak bisa mengaliri ke seluruh warga. Warga saat ini hanya mengandalkan aliran air dari masjid dan sumur yang ada di hutan,” jelasnya.

Dampak mulainya kekeringan, Dede menambahkan, wilayah sekitar sering terjadi kebakaran di rawa-rawa. “Di rawa-rawa sering terjadi kebakaran, puntung rokok yang dibuang ke sekitar rawa-rawa atau hutan yang kering sering menimbulkan kebakaran karena dedaunannya kering,” imbuhnya.

Sementara itu Lurah Argasunya, Mardiansyah mengaku sejauh ini belum ada laporan kekurangan air bersih dari warga di wilayahnya. Selain itu, di sekitar RW 08 Cadasngampar tersebut sudah ada sekitar tiga toren.

“Nanti saya tanyakan ke RW, apa masalahnya pada toren tersebut sehingga tidak berfungsi dengan maksimal. Kalau benar membutuhkan air bersih, kami akan menghubungi pihak-pihak yang terkait agar mengirim air bersih karena daerah itu juga sering mendapat bantuan air bersih,” ungkapnya.(Jaka)

Related Articles

Back to top button