CirebonRaya

Hero: Jangan Ada Lagi Sebutan  “Cebong dan Kadrun”

Empat Pilar Kebangsaan, Wujudkan Negara Merdeka Berdaulat

CIREBON – Anggota DPR/MPR RI H Herman Khaeron, menyampaikan sosialisasi empat pilar kebangsaan MPR RI di aula Desa Pilangsari Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon.

Sebagai anggota MPR RI berkewajiban untuk mensosialisasikan empat pilar kebangsaan atau sekarang disebut empat pilar MPR, hal ini jadi fundamental dalam negara hokum.

“Bagaimana kami mensosialisasikan terkait dengan dasar negara Pancasila, konstitusi negara UUD 1945 beserta dengan amandemennya, semboyan negara Bhineka Tunggal Ika dan bentuk negara NKRI,” ujar Hero, sapaan akrab Herman Khaeron.

Related Articles

Menurutnya, empat pilar kebangsaan ini harus dipahami betul oleh masyarakat Indonesia. “Makanya kami tiada henti terus melaksanakan sosialisasi ini agar masyarakat mengetahui bahwa fundamental bangsa ini harus dijaga, bahkan terus ditularkan ke generasi selanjutnya, maka undangan dalam sosialisasi ini ada junior dan senior, agar bisa melanggengkan konsepsi negara saat ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, masyarakat Indonesia juga tidak boleh lupa Indonesia merdeka karena tetesan darah para pahlawan. “350 tahun kita dijajah Belanda, kemudian 3,5 tahun dijajah Jepang, setelah itu kita masuk ke dalam beberapa fase perjuangan kebangkitan Nasional yang digerakkan  Budi Oetomo, gerakan pemuda pada Oktober 1928, dan kemudian kita masuk ke dalam titik kulminasi dalam bentuk Kemerdekaan,” ungkapnya.

Menurut Hero, kemerdekaan Indonesia mengamanatkan bahwa masyarakat ingin negara yang berdaulat, adil dan makmur. “Oleh karenanya kita harus punya visi ke depan apa yang bisa dilakukan untuk memenuhi keinginan para pendiri bangsa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur, negara yang merdeka dan berdaulat, maka kita harus mandiri dalam berbagai aspek, instrumennya banyak,” tuturnya.

Ia juga menegaskan agar masyarakat harus menyatukan langkah dan pikiran agar tujuan negara bisa tercapai.

“Anak bangsa tidak boleh ada pisah-pisahan lagi, ada cebong, kadrun, kampret  dan sebagainya, jika ada pisah-pisahan seperti itu kok rasanya kita sudah menjauhkan diri dari situasi kemerdekaan,” katanya.(Fanny)

 

Back to top button