Pendidikan

Ironis, 42 Sekolah Kekurangan Siswa

Disdik Dorong SD-SMP Negeri Buat Inovasi Positif

CIREBON – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, mendorong agar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri membuat inovasi. Hal itu karena, berdasarkan hasil evaluasi, SDN maupun SMPN banyak yang kekurangan siswa.

Salah satu kebijakan pihaknya melakukan merger SDN-SDN di Kabupaten Cirebon pun, karena faktor kurang atau sedikitnya peserta didik di beberapa SDN.
Bahkan, hasil pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023-2024 pun masih mengalami hal yang sama.

Di tingkat SMPN misalnya, dari keseluruhan SMPN yang ada, 50 persen lebih masih kekurangan siswa. Tidak mencapai target dari kuota yang disediakan.
Data dari Disdik Kabupaten Cirebon menyebutkan, dari 80 SMPN di Kabupaten Cirebon hanya sekitar 38 sekolah yang memenuhi kuota 100 persen. Sedangkan sekitar 42 sekolah lainnya tidak memenuhi kuota yang ada.

Salah satunya adalah SMPN 1 Greged dimana total kuota yang disediakan sebanyak 256 siswa, namun hasil PPDB tahun ini hanya 86 siswa atau sekitar 33 persen. Selanjutnya SMPN 1 Sedong, di mana kuota yang disediakan sebanyak 64 siswa namun pada PPDB sekarang ini hanya mendapatkan 26 siswa atau sekitar 40 persen.

Sekolah yang mengalami kekurangan siswa lainnya juga terjadi di SMPN 2 Babakan. Dimana kuota yang disediakan sebanyak 126 siswa namun yang terjaring hanya 56 siswa atau sekitar 44 persen.

“Kami terus mendorong SDN dan SMPN yang ada di Kabupaten Cirebon untuk melakukan inovasi positif baik terhadap pola pengajaran ataupun kegiatan lainnya yang positif,” kata Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, Ronianto, Rabu (26/6/2023).

Karena, lanjut dia, dengan pola pengajaran yang baik, maka orang tua pun nantinya akan memberikan kepercayaan kepada SDN maupun SMPN yang ada di lingkungan mereka. Meski data yang ada, kata dia masih belum selesai hingga akhir Agustus 2023 nanti.

“Data itu belum final, masih sampai akhir Agustus 2023. Karena batas akhir untuk input Data Pokok Pendidikan (Dapodik) itu sampai 31 Agustus, jadi kemungkinan masih akan ada penambahan,” kata Roni.

Banyaknya sekolah SMPN yang masih belum memenuhi kuota, menurut Ronianto, salah satunya adalah jumlah sekolah swasta yang cukup banyak di Kabupaten Cirebon. Berdasarkan data yang ada, jumlah SMP swasta di daerahnya cukup banyak, yakni ada 136 sekolah.

“Selain itu yang menjadi faktor lain adalah menurunnya tren kelulusan di semua jenjang baik SD maupun SMP,” katanya.

Ia juga menjelaskan, ada sekitar 81 siswa lulusan SD yang sampai saat ini belum terdaftar di sekolah lanjutan, baik di SMPN maupun SMP swasta. Untuk 81 siswa yang belum terdaftar ini pihaknya menyarankan untuk SMP swasta bisa memasukkan menjadi peserta didik.

“Faktor dari 81 anak ini macam-macam ada yang ekonomi, waktu, kurang pengasuhan dan juga faktor anaknya sendiri,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kalau memang sampai dengan batas akhir 81 anak tersebut tidak melanjutkan ke sekolah manapun maka dirinya akan memerintahkan bidang pendidikan non formal (PNF) untuk memberikan pembinaan kepada 81 anak tersebut.(Ismail)

 

Related Articles

Back to top button