Di Harjamukti Kota Cirebon, Tempat Ibadah Beda Agama Berdampingan tapi Tetap Damai
CIREBON– Kantor Kemenag Kota Cirebon meluncurkan Kampung Moderasi Beragama di Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti. Acara tersebut berlangsung di Pura Agung Jati Pramana, dan secara serentak launching Kampung Moderasi Beragama juga dilaksanakan di daerah lainnya di Indonesia.
Kepala Kemenag Kota Cirebon, H Syaefudin Jazuli mengatakan, Kelurahan Larangan di Kota Cirebon ini dijadikan pilot project atau daerah percontohan bagi Kampung Moderasi Beragama.
“Yang menarik di sini adalah multikulturalnya, di sini ada pura, tak jauh dari pura ada wihara, kemudian ada panti jompo yang dikelola oleh umat Kristen, serta ada masjid. Jadi sangat beragam agamanya dan multikultural, damai semua warganya, sehingga dijadikan pilot project,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Cirebon memang merupakan kota multikultural karena keberagamannya. “Sekarang kita harus tetap menjaga bagaimana kondisi itu bisa terpelihara dengan baik,” tuturnya.
Menurutnya, multikultural ini sebuah anugerah yang harus disyukuri dengan cara menjaganya agar selalu damai.
“Kita harus rukun dan bisa saling membantu. Negara ini berdiri di atas semua golongan dan agama. Dan yang perlu diingat adalah Kampung Moderasi Beragama ini merupakan program prioritas Kemenag RI,” tuturnya.
Sementara itu, Kasi Binmas Kemenag Kota Cirebon, Rizki Ridho mengatakan, setelah Kampung Moderasi Beragama ini diluncurkan di Kelurahan Larangan, target selanjutnya adalah Kelurahan Lemahwungkuk.
“Di Lemahwungkuk juga sama, multi ragamnya luar biasa, ada beragam agama dan suku, dan semuanya damai,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan diluncurkannya Kampung Moderasi Beragama ini, sebetulnya Kemenag mencoba untuk menghidupkan kembali apa yang sudah dilakukan oleh nenek moyang di zaman dahulu demi menjaga kerukunan.
“Hal seperti ini dulu ada di zaman Sunan Gunung Jati, masyarakat madani. Beragam tapi tetap berdamai dan rukun,” ujarnya.(Fanny)