Lakukan Sejumlah Inovasi, Pemkab Indramayu Berkomitmen Menyukseskan GLN
INDRAMAYU–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu berkomitmen turut menyukseskan implementasi program Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang diprakarsai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (DPA) Kabupaten Indramayu Aan Hendrajana ketika menjadi narasumber pada Diklat ke-4 Program Tantangan Literasi Nusantara (Talenta) “Implementasi GLN 2023-2024, di Indramayu Command Centre, Sabtu (22/7/2023).
Menurutnya, seiring dengan kemajuan zaman, perjalanan literasi dan perpustakaan di Kabupaten Indramayu telah melakukan berbagai inovasi, dengan pemanfaatan digitalisasi dalam meningkatkan mutu literasi dan minat baca di Kota Mangga. Di antaranya, inovasi pengembangan perpustakaan melalui implementasi program gerbang maca yang mencakup, layanan perpustakaan umum, layanan internet gratis untuk pemustaka, pelibatan masyarakat dan kunjungan pemustaka usia dini.
Selain itu terdapat upaya inovasi pengembangan perpustakaan melalui implementasi program gerbang maca meliputi perpustakaan keliling (pusling) ke sekolah terjauh, budaya membaca 15 menit sebelum belajar, sudut baca dan perpustakaan terintegrasi.
“Dengan harapan, masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan berujung peningkatan kesejahteraan rakyat,” katanya.
Ketua GLN Jawa Barat, Yulia Yulianti mengungkapkan, Diklat ke-4 Program Talenta “Implementasi GLN” 2023-2024 ini diharapkan dapat mengupayakan dan mewujudkan upaya mengimplementasikan gerakan literasi di Jawa Barat secara masif. Sekaligus peserta dapat menuntaskan tantangan literasi selama waktu yang telah ditentukan.
“Saya mengapresiasi siapapun dan lembaga manapun yang memiliki semangat membangun ruang-ruang giat ke-literasi-an dalam kegiatan tersebut,” tuturnya.
Sementara Kepala Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Firman Oktora berharap, peserta diklat ini bisa mengikuti tahapan yang diikuti dan diimplementasikan pada lembaga masing-masing, dengan upaya inovasi dan kolaborasi.
“Mudah-mudahan program ini bisa bermanfaat, terutama bagi para literat untuk terus berinovasi di segala tantangan seperti halnya di tengah kemajuan digital,” katanya.
Diklat yang dilaksanakan secara hybrid ini, diikuti 2.000 peserta dari kalangan pendidik SD, MI, SMP, SMA, MTS dan MA di Jabar, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Aceh.(Ratno)