Ayumajakuning

Peringati Tahun Baru Islam 1445 H, Masyarakat Diajak Bersyukur dan Gapai Ridho Allah

 

KUNINGAN-Sejumlah warga berbondong-bondong untuk menghadiri peringatan pergantian Tahun Baru Islam 1445 H/2023 M dengan harapan untuk menggapai ridho Allah Swt, di Masjid Agung Syiarul Islam Kabupaten Kuningan, Rabu (19/7/2023).

Kegiatan yang dihadiri Bupati H Acep Purnama, unsur Forkopimda, sejumlah pejabat Pemda, pimpinan Kantor Kemenag Kabupaten Kuningan serta undangan lainnya ini,  diawali dengan pelaksanaan  doa bersama (istighosah) yang dipandu KH Jaja dan KH Abdul Azis.

Ketua DKM Syiarul Islam (SI) Kabupaten Kuningan, HR Yayan Sofyan, mengemukakan kegiatan yang diselenggarakan bekerja sama dengan Pemkab Kuningan ini dilaksanakan untuk menggapai berkah serta ridho Allah Swt. Sehingga diharapkan Kabupaten Kuningan ke depan menjadi   “Baldatun thayyibatun wa robbun ghofur atau menjadi daerah yang baik, sejahtera serta penuh ampunan dari Allah Swt.

“Untuk itu, mari kita awali pergantian Tahun Baru Islam 1445 H/2023 M ini dengan penuh semangat dan tekad untuk menuju ridho Allah Swt,” kata HR Yayan Sofyan.

Bupati H Acep Purnama, mengajak hadirin untuk tetap bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Selain itu selalu bermunajat agar selalu mendapat perlindungan dari-Nya serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Kemudian meningkatkan taraf hidup ekonomi serta mendapat keberkahan dalam berbagai aspek kehidupan dan mencapai keridhoan, dengan tetap  berpegang teguh pada pedoman Alquran dan Hadits.

“Tahun 1444 H sudah berlalu, tentu kita dalam segala hal masih banyak kekurangan. Namun dalam memasuki Tahun Baru Islam 1445 H sebagai evaluasi agar  dalam melaksanakan amaliah dan berhijrah menuju yang lebih baik lagi,” katanya.

Sementara itu penceramah, KH Muhammad Fahmi Fauzan, menyampaikan untuk mencapai ridho Allah Swt itu harus disertai dengan penuh sabar. Hal itu sesuai dengan yang dilaksanakan Rasulullah Saw, yang walau dinyatakan maksum (diampuni dosa sebelum maupun sesudah) selalu bersabar dalam melaksanakan perintah agama.Padahal disertai penuh tantangan. Namun demikian, status manusia  ini tetap sebagai abdillah (hamba Allah yang harus selalu mengabdi kepada-Nya).

“Maka dari itu, untuk menggapai ridho Allah Swt harus disertai dengan penuh sabar dalam melaksanakan perintah, sabar dalam pelaksanaan ibadah, mendirikan salat dan melaksanakan infak terlebih kepada keluarga terdekat,” tutur kiai muda Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda Desa Kertawangunan ini.(Emsul)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button