Peringati Tahun Baru Hijriyyah, Hippsu Lestarikan Sepak Bola Api
MAJALENGKA-Himpunan Pemuda-Pemudi Sukamandi (Hippsu) di Blok Sukamandi, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka menggelar sepak bola api dan debus, untuk memperingati Tahun Baru Hijriyah 1445 H, Selasa (18/7/2021) malam.
Sepak bola api yang dilakukan para pemuda berlangsung setelah salat Isya dan pawai obor keliling desa bersama ratusan anak muda lainnya.
Para pemuda setempat yang sebagian di antaranya mengenakan sarung, tak ragu menendang bola yang apinya tampak membara dengan kaki terbuka.
Meski jarak antara gawang hanya beberapa meter, namun permainan bola ini cukup menarik bagi para pemain dan warga yang menyaksikannya. Sorak sorai penonton dan teriakan pemain agar segera menendang bola saat mendekatinya menjadi kegembiraan luar biasa.
Walaupun kondisi bola membara, namun ternyata api tidak sampai menyulut sarung yang dikenakan para pemain ataupun melukai kaki pemainnya.
Bola yang mereka gunakan terbuat dari kelapa yang dibuang kulit luar serta airnya, setelah itu disiram minyak tanah hingga merata dan baru disulut api.
Karena bebannya sedikit berat, berbeda dengan bola karet, maka tendanganpun jaraknya cukup pendek dan nampak asal tending. Sehingga perebutan bola lebih mudah dilakukan. Walaupun tendangan hanya beberapa detik menghindari terlalu lama kaki menempel di bola api.
Semakin lama bola api yang terbuat dari kelapa ini kulitnya bercecaran, karena serabutnya mengelupas dari batoknya.
Ketua Panitia Peringatan Tahun Baru Hijriyah 1445 H, Fardan Ferdiansyah menyampaikan, hampir sebagian besar pemain bola ini tergabung di Himpunan Pemuda-pemudi Sukamandi. Jumlah pemain bola hanya 10 orang atau ditambah cadangan masing-masing regu, sehingga jumlahnya hanya belasan orang saja.
“Ini hanya permainan tidak untuk serius, jumlah pemain sebetulnya bebas dan tentu tidak ada hadiah. Namanya juga sekadar memeriahkan tahun baru,” katanya.
Menurutnya, kegiatan sepak bola api setiap tahun digelar menjelang Tahun Baru Islam.Sehingga tahun baru identik dengan hiburan sepak bola api, pawai, debus dan silat sebagai olah raga bela diri yang dilakukan para pemuda.
“Jadi setiap tahun menjelang Tahun Baru Hijriyah, semua anak-anak sejak siang sudah menyiapkan obor, atau orang di desa kami menyebutnya oncor. Oncor ini terbuat dari bambu ruasnya diisi minyak tanah dan bagian atasnya diberi sumbu,” tuturnya.
Usai salat Isya, ratusan anak yang sudah menyiapkan obor langsung pawai keliling kampung sambil salawatan diiringi tabuhan genjring.
Selesai pawai, langsung menggelar hiburan di antaranya sepak bola api, debus dan pencak silat. Kemudian dilanjutkan dengan makan bersama yang disiapkan panitia.
Sesepuh warga Blok Sukamandi sekaligus Ketua Hippsu, Ili Somantri mengemukakan, tradisi sepak bola api sudah dimulai sejak 1990-an atau sejak Hippsu terbentuk. Sehingga kegiatan menjelang Tahun Baru Hijriyah adalah melanjutkan tradisi yang sudah dilakukan turun temurun.
“Ini sekaligus mengenalkan tradisi yang mungkin di tempat lain sudah ditinggalkan. Dulu katanya kan ini tradisi santri. Kami ingin tradisi ini tetap terjaga, makanya setiap tahun di desa kami terus dilaksanakan,”katanya.
Menurutnya, sepak bola api inipun dianggap sebagai simbol, bahwa semangat patriotisme harus selalu tumbuh membara. Begitu pula sikap gotong royong dan kebersamaan bisa tetap tumbuh.(Tati)