Sempat Terpuruk, Kini Ekspor Rotan Mulai Menggeliat
CIREBON – Sepanjang semester 1 2023, Furnitur rotan kembali menguasai ekspor Kabupaten Cirebon. Berdasarkan data yang diterima pada Rabu (12/7/2023), nilai ekspor furnitur rotan sepanjang semester 1 2023 berhasil menembus angka US$14,6 juta atau 222 kontainer.
Kepala Bidang Perdagangan dan Pengendalian Harga Pokok Penting (Dagdalpokting) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon, Sidik Wibowo mengatakan, furnitur rotan selalu merajai ekspor di Kabupaten Cirebon.
Hal tersebut karena Kabupaten Cirebon memiliki sentra kerajinan rotan di Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru. Pasalnya di desa tersebut terdapat ratusan industri skala kecil hingga besar.
“Furnitur rotan merupakan salah satu unggulannya daerah. Tahun lalu saja, nilai ekspor dari komoditas tersebut berhasil menembus angka 85,99 juta dollar,” kata Sidik di Sumber.
Ia menyebutkan, ratusan kontainer furnitur rotan dari Kabupaten Cirebon ini diekspor ke beberapa negara, mulai dari Korea, Australia, Amerika Serikat, Jepang, Cina, Yordania, Singapura, Kanada, Filipina, India, dan Malaysia.
“Produksi rotan dari Kabupaten Cirebon sebagian besar memang diperuntukkan untuk ekspor. Sementara, kebutuhan pasar lokal tidak terlalu banyak” ujar Sidik.
Selain furnitur rotan, dalam lima tahun terakhir ini Kabupaten Cirebon memiliki belasan komiditi ekspor unggulan yaitu, olahan kayu, furnitur alumunium, sepatu, ubi manis, meshu sheet, briket kelapa, furnitur kayu, dan furnitur sintetis.
Kemudian, komoditi unggulan lainnya yaitu, daging rajungan, gurita beku, udang beku, siput, kerang beku, ikan asin, ikan beku, dan cumi beku. Kabupaten Cirebon merupakan bagian dari Kawasan Metropolitan Rebana. Industri rotan menjadi tulang punggung untuk menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tenaga kerja komoditas industri rotan pada 2022 sebanyak 64.725 orang. Angka itu naik dibandingkan 2021 yang hanya 63.768 orang.
Selain itu, industri kerajinan lokal ini juga bertambah dalam lima tahun terakhir. Pada 2019 ada 1.478 unit, 2020 1.480 unit, 2021 1.502 unit, dan 2022 sebanyak 1.525 unit.(Junaedi)