Rahasia di Balik Binatang Unta
Oleh: H. Imam Nur Suharno, SPd, SPdI, MPdI
Penulis Buku Antologi Ensiklopedia Hewan dalam Alquran, dan Pendidik di Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat
DI antara jenis binatang yang disebutkan dalam Alquran adalah binatang unta. Secara khusus Allah memerintahkan kita kaum Muslimin untuk memperhatikan bagaimana binatang unta itu diciptakan.
“Afalaa yandhuruuna ilal ibili kaifa khuliqat?” (Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan?” (Q.S. Al-Ghasyiyah [88]: 17).
Beberapa pertanyaan dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 17-21. “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan? Maka berilah peringatan karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.”
Mengapa yang disebutkan hanya unta, padahal masih banyak binatang lain yang ada di bumi. Perlu dicatat bahwa unta memiliki peran besar bagi masyarakat jazirah Arab. Unta sebagai kendaraan utama ketika hendak melakukan perjalanan jauh melintasi hamparan gurun pasir.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya manusia hendaknya dapat mengamati tanda-tanda kebesaran-Nya. Kekuasaan dan kebesaran Allah tersebar dalam setiap lini kehidupan, termasuk dalam penciptaan binatang unta.
Yang pasti ada banyak pelajaran dan keistimewaan dalam binatang unta sehingga secara khusus kita diperintahkan untuk memperhatikannya.
Menurut Harun Yahya, ilmuwan sekaligus seorang dai terkemuka asal Ankara, Turki, menyebutkan unta memiliki daya tahan fisik luar biasa, mampu bertahan hidup tanpa makanan dan air selama delapan hari. Hal ini karena unta mampu mengonsumsi air 50-100 liter sekali minum, dan melahap sekitar 30-50 kilogram makanan dalam sekali makan.
Air dan makanan itu kemudian disimpan sebagai persediaan dalam bentuk lemak dan air di punuknya.
Hal ini yang menyebabkan unta mampu bertahan tanpa makan dan minum selama berhari-hari. Unta memiliki struktur selaput lendir dalam hidungnya yang 100 kali lebih besar dibandingkan milik manusia. Dengan selaput lendir itu, ia mampu menyerap sekitar 66 persen kelembapan yang ada di udara.
Unta binatang yang menakjubkan dan bentuknya unik, sangat kuat dan keras, meskipun demikian ia jinak untuk angkutan yang berat dan tunduk kepada penuntun (pengendali) yang lemah. Dagingnya dapat dimakan, bulunya dapat dimanfaatkan, dan air susunya dapat diminum.
Unta mampu bertahan hidup di lima puluh derajat celcius yang tidak bisa dijelaskan oleh logika teori revolusi. Tanpa pelindung dan persiapan yang matang, manusia bisa terperangkap dalam kematian jika berada di gurun pasir. Begitupun dengan kendaraan, hanya kendaraan khusus yang bisa bertahan dalam kondisi panasnya sengatan gurun pasir yang sangat panas.
Gigi dan mulut unta terbentuk dengan desain unik. Makanan di gurun pasir kebanyakan kering dan berduri, namun unta bisa memakan makanan yang berduri dengan mudah.
Perut unta memiliki keistimewaan yang tidak ada pada makhluk lainnya, perutnya cukup untuk mencerna hampir semua tumbuhan di padang pasir. Ini pula yang menyebabkan unta mampu bertahan delapan hari tanpa makan.
Desain kelopak mata unta dengan sistem perindungan khusus yang dapat melindungi mata dari debu dan butiran pasir. Kelopak mata unta didesain secara transparan atau tembus cahaya, sehingga mampu melihat meskipun mata tertutup. Begitu pula dengan bulu mata dan hidungnya, diciptakan dengan sebaik mungkin bulu mata yang panjang dan tebal guna mencegah masuknya debu ke dalam mata dan hidung yang memliki penutup khusus jika ada badai pasir yang menerpa.
Kaki unta yang mampu membawa muatan barang yang berat dengan aman. Kaki unta didesain dengan telapak kaki lebar yang bisa menahan dari tenggelam dalam pasir dan berfungsi seperti sepatu salju. Kakinya yang panjang mampu menjauhkan tubuh unta dari permukaan pasir yang panas membakar.
Begitu pula dengan tubuh unta yang tertutupi oleh rambut yang lebat dan tebal. Ini dapat melindungi tubuh unta dari sengatan matahari dan suhu padang pasir yang dingin membeku saat matahari terbenam.
Dengan kebesaran dan kekuasaan-Nya, menjadikan unta, meskipun memiliki daya tahan fisik yang kuat, namun tetap tunduk dan patuh terhadap pengendalinya (manusia), sebagaimana diterangkan dalam surah Yasin ayat 71-72.
“Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka, yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.”
Sekali lagi, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan?” (Q.S. Al-Ghasyiyah [88]: 17). Dengan segala pengetahuan-Nya mampu menciptakan kendaraan khusus yang dibuat untuk tujuan dan kondisi gurun yang khusus pula.
Dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu.” (Q.S. Thaha [20]: 98).
Semoga Allah membimbing kita kaum Muslimin agar bisa memperhatikan setiap ciptaan-Nya, termasuk dalam penciptaan binatang unta, sehingga mengantarkan kepada ketundukan dan kepatuhan serta penghambaan hanya kepada-Nya. Amin. ***