Ayumajakuning

Sambut Jamaah Haji Kloter 1, Bupati Minta Evaluasi Transportasi

MAJALENGKA- Sebanyak 363 jamaah haji asal Kabupaten Majalengka yang masuk kelompok terbang (kloter) 1 tiba di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati pada Minggu (9/7/2023) pukul 16.00 WIB, satu orang jamaah dinyatakan sakit dan langsung  dievakuasi ke rumah sakit.

Menurut keterangan petugas TPHD Kabupaten Majalengan, Yuyud Aspiyudin, jamaah haji yang dilarikan ke rumah sakit tersebut  menderiat penyakit jantung. Sementara seluruh  jamaah lainnya dinyatakan sehat.

“Alhamdulillah tadi mendrat dengan selamat sekitar pukul 16.00 WIB, hanya satu orang jamaah dinyatakan sakit langsung dibawa ke rumah sakit, jamah tersebut dinyatakan sakit sejak dari Makkah,” ungkap Yuyud.

Jamah haji kloter satu semula sebanyak 366 jamaah namun meninggal di Arab Saudi dan dimakamkan di sana.

Rjki (18 tahun), jamaah haji termuda mengatakan bersyukur berkesempatan ke Tanah Suci di saat muda, dan bisa  berdoa untuk keselamatan dan kesehatan kedua orang tuanya.

Hanya dia menyebut tidak sempat mencium hajar aswad karena berdesakannya jamaah hingga tubuhnya yang kecil nyaris terjepit saking berdesakannya jamaah yang sama–sama tawaf dan ingin mencium hajar aswad.

Bupati Majalengaka Karna Sobahi mengaku bersyukur ketika melepas dari Bandara Kertajatidan menjemput kepulangan juga dari Kertajati. Ini perjalanan kepulangan pertama dan ketika berangkat juga jamaah pertama.

“Semua jamaah dalam keadaan selamat. Tiga orang dari kloter satu yang meninggal kita doakan karena itu kehendak Yang Maha Kuasa,” kata Bupati yang juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses kelancaran jamaah haji.

Menurut Bupati, jamaah yang tiba kali ini adalah mereka yang melakukan penerbangan awal, juga kepulangan yang paling pertama dari Bandara Kertajati. Ini adalah awal yang bagus proses keberangkatan dari Bandara Kertajati.

Bupati berharap, keberangkatan haji ke depanpun bisa dilakuakn dari Bandara Kertajati, karena kini sudah menunjukkan proses yang lancar serta pelayanan yang prima.

“Tadi begitu tiba pun mereka tanpa ribet harus mengurus barang atau administrasi lainnya. Cukup pemeriksaan imigrasi  dengan waktu relatif singkat, setelah itu langsung menuju bus untuk diantar ke tempat masing–masing,“ beber Bupati Karna.

Hanya satu persoalan untuk perbaikan di Makkah, yakni transportasi serta suplai makan yang harus menjadi perhatian ke depan.  “Mengidentifikasi persoalan untuk perbaikan ke depan harus dilakukan,” harappnya.(Tati)

 

Related Articles

Back to top button