Sempat Tak Dilirik BRIN, Aryanto Misel “Nikuba” Kini Diakui Italia
CIREBON – Aryanto Misel, warga Desa/Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, ‘berhasil’ menciptakan air sebagai pengganti bahan bakar minyak (bbm) untuk kendaraan bermotor.
Meski terkesan kurang perhatian dari Pemerintahan Indonesia, khususnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kini hasil penemuan teknologi mulai dilirik internasional. Antara lain, otomotif ternama Ferrari dan Lamborgini. Bahkan, akan ada kontrak kerja dengan kedua pabrikan kedua otomotif Italia tersebut.
Alat yang diberi nama Niku Banyu (Nikuba) atau dalam bahasa Indonesia, ‘Itu Air’, tentunya berbahan dasar air dan air ini akan berubah menjadi bbm, setelah menggunakan alat khusus yang dipasang pada sepeda motor.
Menurut Aryanto, penemuan air menjadi pengganti bbm ini sudah beralangsung lama, namun belum ada respon dari pemerintah, termasuk BRIN. Akan tetapi setelah perjalanan panjang dan berhasil Go Internasional di Italia, mulai direspon pemerintah.
“Sebelum ke Italia, saya sempat ke BRIN. Akan tetapi terkesan kurang respon. Pada akhirnya, Kodam 3 Siliwangi merespon dengan baik dan diuji cobakan pada motor,” katanya, Jumat (7/7/2023).
Aryanto menceritakan, saat berada di Italia, bertemu dengan petinggi otomotif, seperti Ferrari dan Lamborgini. Respon kedua otomatif kelas dua tersebut sangat baik dan diminta untuk mempraktekan pada kendaraan yang ada di tempat itu.
“Pada saat itu ada pameran otomotif dan saya diminta untuk menyalakan kendaraan dengan menggunakan penemuan teknologi saya dan Alhamdulillah, kendaraan yang diuji cobakan nyala,” ceritanya.
Masih dikatakan Aryanto, ketertarikan petinggi otomotif Ferrari dan Lamborgini dengan keberhasilan tersebut, maka akan dilakukan kontrak kerja. “Yang saya sesalkan, ilmu yang saya didapat harus dikasih tahu seluruhnya. Tentunya saya keberatan, maka untuk solusinya, silahkan datang ke rumah untuk mempelajarinya. Tapi, hanya dasarnya saja,” ujarnya.
Ketika ditanya, apakah akan dijual hasil penemuan tersebut, Aryanto menjawab, silahkan saja. “Kalau ada yang mau, saya berikan ilmu Nikuba. Sekitar 15 miliar rupiah, akan saya berikan,” tuturnya.
Dirinya mengajak para generasi muda, khususnya pelajar, untuk terus belajar sains. “Dengan ilmu yang dimiliki, tinggal dikembangkan melalui eksperimen atau percobaan. Jangan takut untuk gagal dari uji coba yang dilakukan,” pinta pria 67 tahun ini.(Supra)