Ayumajakuning

Kerap Kesulitan Air Bersih, Ribuan Warga Tak Mampu Dibantu Pemasangan Jaringan PDAM

 

MAJALENGKA-Sebanyak  1.300 warga berpenghasilan rendah dan kesulitan untuk mendapatkan air bersih memperoleh bantuan penyaluran air bersih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka, Kamis (22/6/2023).

Bupati Majalengka Karna Sobahi, mengungkapkan, warga yang mendapat pemasangan saluran air bersih tersebut berada di 34 desa yang tersebar di sejumlah kecamatan. Di antaranya Kecamatan Ligung, Jatiwangi, Kertajati, Jatitujuh dan Kasokandel.

Menurutnya, desa-desa yang mendapatkan pasokan air bersih tersebut kerap mengalami kesulitan air bersih, terutama saat musim kemarau, akibat sumur dan saluran air yang ada mengering. Bahkan untuk beberapa wilayah, saat memasuki musim kemarau, air sumur lebih cepat mengering.

Sehingga Pemkab Majalengka saat ini terus berupaya mengembangkan jaringan pipa air bersih ke sejumlah kecamatan dan desa. Terutama yang jauh dari jaringan air bersih yang bersumber dari mata air.

Ia menyebutkan, untuk wilayah utara, Perumda PDAM Majalengka mengolah air dari Sungai Cimanuk. Karena tidak memungkinkan mengambil air dari mata air. Selain itu sumber mata air tidak bisa menjangkau wilayah-wilayah tersebut.

“Air itu kebutuhan dasar, dengan bertambahnya konsumen debit akan berpengaruh pada pasokan air ke rumah-rumah konsumen. Untuk sejumlah wilayah diupayakan melakukan penambahan debit air dan jika masih memungkinkan juga dilakukan perbaikan jaringan,” tuturnya.

Bupati menyampaikan, bantuan jaringan air bersih untuk warga berpenghasilan rendah yang programnya mulai dilakukan sejak  2022, kini telah menyasar 6.640 warga. Sehingga total bantuan jika dinominalkan mencapai sekitar Rp 18 miliar.

Bupati berharap bantuan yang diberikannya bisa tepat sasaran, makanya dia mengaku berusaha untuk mengecek langsung sejumlah masyarakat yang mendapat bantuan guna memastikan bantuan tepat sasaran.

Karna mengatakan, bantuan yang diberikan hanya sebatas pemasangan jaringan, sehingga tidak sampai pada pembayaran langganan bulanan. Karena langganan bulanan diserahkan kepada konsumen masing-masing.

“Bantuan yang diberikan sekarang kami nilai tepat, karena musim kemarau, masyarakat lagi butuh air,” ucapnya.

Eni warga Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh mengaku bersyukur mendapat bantuan jaringan air bersih ke ruamahnya. Karena baginya, dengan pendapatan yang pas-pasan tidak mungkin bisa memasang jaringan air bersih ke rumahnya, dengan biaya mencapai jutaan.

“Karena butuh tambahan pipa, hingga air bisa mengalir ke rumah,” ujarnya.(Tati)

 

 

Related Articles

Back to top button