CirebonRaya

Transformasi Produk Digital, Gangguan Listrik Turun 20,3 Persen

CIREBON – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat (PLN UID Jabar) sampai dengan Mei 2023 mencatat kinerja positif terkait penurunan gangguan liatrik di Jabar dibandingkan dengan kurun waktu yang sama di 2022.

PLN Unit Induk Distribusi Jabar catat Jumlah gangguan penyulang 2023 mengalami penurunan 20,3% dari realisasi 2022. General Manager PLN UID Jabar Susiana Mutia mengungkapkan, transformasi perusahaan yang melahirkan berbagai produk digital disertai layanan optimal berperan dalam pencapaian tersebut.

“Tranaformasi digital seperti  Super Apps PLN Mobile menjadi solusi atas berbagai informasi terkait ketenagalistrikan, khususnya perbaikan gangguan,”

“Melalui PLN Mobile, pelanggan dapat menyampaikan pengaduan bahkan memantau langaung titik petugas PLN yang menangani gangguan. Informasi mengenai adanya pemeliharaan dan gangguan pun dapat diketahui masyarakat melalui aplikasi ini,” ungkap Susiana dalam keterangannya yang diterima kabarcirebon pada Selasa, 20 Juni 2023.

Seperti pengalaman yang telah dirasakan Bambang Santoso (41), warga Kesambi Kota Cirebon dalam penggunaan PLN Mobile. Bila ada ganggun tidak perlu jauh-jauh ke kantor PLN. Tinggal klik-klik-klik petugas datang langsung.

“Aplikasi PLN Mobile juga sangat membantu dalam melakukan pembelian token listrik. Di mana saja dan kapan pun bisa. Intinya dengan aplikasi PLN Mobile ini semua menjadi lebih mudahlah,” ujar Bambang.

Adapun pada sisi layanan petugas, Susiana kembali mengatakan, PLN UID Jabar memiliki berbagai program baik pekerjaan yang terjadwal maupun tentative dengan tim khusus untuk menjaga jaringan agar tetap andal dan berkualitas.

Berkat pemeliharaan dan peningkatan keandalan jaringan tersebut, jumlah kasus gangguan kelistrikan dapat ditekan.

“Kami memiliki program Gempur ROW atau pembersih jaringan dari benda-benda yang rentan menyebabkan gangguan misalnya pohon, Gempur Pemasangan Pelindung Jaringan dari Binatang, dan Optimalisasi Pemeliharaan Jaringan dengan PDKB atau pekerjaan dalam keadaan bertegangan yang seluruh kegiatannya bertujuan agar aset-aset PLN dapat beroperasi dengan prima sehingga pelayanan kepada pelanggan optimal”, ujar Susiana.

Susiana menyampaikan, peningkatan performa juga dihasilkan dari kinerja durasi gangguan per pelanggan dan frekuensi gangguan per pelanggan. Sampai dengan Mei 2023, PLN UID Jabar berhasil menurunkan durasi gangguan per pelanggan hingga 38 persen dan frekuensi gangguan per pelanggan hingga 34 persen dari realisasi tahun 2022.

Susiana menjelaskan, System Average Interruption Duration Index (SAIDI) atau rata-rata durasi gangguan per pelanggan di Jabar yaitu 155,72 menit.  Angka tersebut turun 97,35 menit per pelanggan dari realisasi 2022 yang durasi padamnya selama 253,07 per pelanggan.

Sementara, System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) atau rata-rata frekuensi gangguan juga berhasil ditekan oleh PLN UID Jabar sebanyak 1,05 kali per pelanggan. Dari realisasi kumulatif Mei 2022 frekuensi gangguan sebanyak 3,06 kali per pelanggan menjadi 2,01 kali per pelanggan di tahun 2023.(Epih)

 

Related Articles

Back to top button