Opini

Mengupayakan Aktivitas Positif Liburan

Oleh: Sukanda Subrata
Penulis lepas Asal WTC

TAHUN pelajaran 2023 sudah berakhir. Para siswa kelas enam sudah melaksanakan acara perpisahan. Selanjutnya mereka bersiap mendafkan diri ke SLTP dibawah bimbinan guru kelas. Sedangkan kelas satu hingga kelas lima mempersiapkan diri untuk melaksanakan acara kenaikan kelas yang berupa pentas seni yang dibimbing oleh guru.
Tiap hari mereka berlatih bersama guru pembimbing atau guru lest yang didatangkan dari luar (pofesional) untuk menampilkan sesuatu yang terbaik dihadapan teman-teman dan orang tua.

Perpisahan dan kenaikan kelas merupakan acara seremonial yang harus dilaksanakan meski secara sederhana. Kedua moment ini akan selalu dikenang sepanjang jaman oleh para siswa itu sendiri. Oleh karena selama perpisahan dan kenaikan kelas kadang terjadi kelucuan dan keluguan yang kadang membuat kita tersenyum jika ingat. Kegembiraan dan kesedihan berbaur dihari itu. Penulis dan juga pembaca pasti merasakan itu meski sudah berselang puluhan tahun.
Acara perpisahan kelas enam kini mengikuti trendy. Jika dahulu perpisahan kelas enam cukup dilaksanakan di sekolah. Kini beberapa sekolah melaksanakan perpisahan kelas enam di tempat – tempat wisata, kolam renang atau rumah makan luar kota yang memakan biasa besar.

Related Articles

Namun demian masih ada juga beberapa sekolah yang menggabungkan acara perpisahan kelas enam dengan kenaikan kelas.
Pelaksanaanya bertempat disekolah dalam bentukya acara Sungkeman (siswa kelas enam meminta maaf kepada guru) atas kesalahan yang dilakukan selama enam tahun. Guru pun memberikan wejangan kepada siswa kelas enam agar selalu menjaga nama baik almamater dan bisa mengikuti pendidikan yang lebih baik.
Kedatangan para siswa kelas enam disambut para penari tradisional dari adik kelas dengan diiringi musik tradisional.

Adik – adik kelas lainnya menampilkan beragam kreasi seni diatas pangung sebagai bentuk syukur kepada Tuhan karena biasa naik kelas. Agenda sekolah berikutnya sesuai dengan kalender pendidikan adalah liburan akhir tahun pelajaran bagi siswa kelas satu sampai siswa kelas enam. Sedangkan guru dan tenaga pendidikan tidak serta merta libur harus ada yang piket.

Perihal liburan, selama ini banyak orang tua keliru pengertian liburan bagi siswa. Orang tua memaknai liburan dengan berhentinya proses kegiatan belajar. Siswa tidak membaca buku, siswa tidak mengerjakan tugas sekolah dan sebaginya. Bahkan orang tua yang mampu, selama liburan ini akan memanjakan anaknya dengan: shoping, traveling dan kulinary. Bentuk perhatian seperti ini boleh saja untuk menyenangkan anak asalkan tidak berlebihan. Justru disinalah akan terjadi komunikasi hangat orang tua dan anak. Keduanya akan saling terbuka mengutarakan apa yang ada dalam dirinya.

Saling memberi dan menerima informasi positif. Ini akan memberi nuansa baru bagi anak selama liburan. Sangat bijak jika sebelum liburan, orang tua dan anak mendiskusikan agenda liburan yang disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada. Orang tua tidak ingin pasca liburan muncul masalah lain misalnya defisit keuangan. Yang sangat penting orang tua disampaikan kepada anak adalah memberikan pemahaman bahwa liburan bukan berarti tidak belajar sama sekali.

Bukan berarti pula bahwa liburan bebas melakukan kegiatan sesuka hati. Artinya ada koridor yang harus diikuti anak berupa berupa hak dan kewajiban anak didalam keluarga. Ini salah satu upaya agar anak tidak terjerumus ke hal-hal buruk selama liburan (perundungan,kriminal,narkoba dll). Jika menuruti nafsu selama liburan kita inginnya santai saja sepanjang hari. Kita ingin terbebas dari aktivitas yang melelahkan.

Ya jika sehari dua hari memang menyenangkan. Namun jika selama liburannya selama dua pekan apa tidak jenuh. Oleh karena itu liburan ini harus diisi dengan aktivitas positif yang bervariatif. Sehingga selama liburan ini anak akan mendapatkan sesuatu yang berarti dan sangat bermanfaat bagi diri, teman, keluarga dan lingkungannya.
Selamat berlibur diakhir tahun ajaran bagi anak anak kita. Semoga liburan kalian menyenangkan dan bisa kembali ke sekolah dengan dengan motivasi baru.***

Related Articles

Back to top button