Ayumajakuning

Kemarau Melanda, Warga Dua Blok Desa Mekarjaya Kesulitan Air Bersih

 

MAJALENGKA-Warga dua blok di Desa Mekarjaya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sejak sebulan terakhir mengalami  kesulitan air bersih. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, mereka harus membeli ke blok tetangga yang jaraknya sekitar 500 meter.

Menurut warga setempat, Warca dan Tarif  di kawasan pemukimannya  sudah cukup lama kesulitan air bersih akibat kemarau. Sumur pompa yang mereka miliki mengering tidak bisa mengeluarkan air. Kemudian situ (danau) yang ada di desa merekapun airnya menyusut tidak bisa lagi disedot dengan pompa air.

“Jangankan air bersih, air kotorpun sulit diperoleh. Karena  air sungai dan air situ yang ada di wilayah kami mengering,”katanya.

Warca mengungkapkan, untuk memperoleh air warga harus membeli dari tetangga blok. Dalam sekali angkut terdiri dari enam jerigen berisi 20 liter dan  empat badeng setidaknya mengeluarkan uang sebesar Rp 60.000. Air sebanyak  itu cukup untuk dua hari.

“Air dari saudara, sebagai pengganti listrik. Kalau dari orang lain harga akan lebih besar,” ujarnya.

Tarif menyampaikan, sulitnya memperoleh air bersih terjadi setiap kemarau panjang dengan cuaca panas yang cukup terik. Ditambah lagi di wilayahnya belum ada sumber air bersih seperti halnya desa-desa lain di Kecamatan Jatitujuh dan sebagian warga di pusat Kecamatan Kertajati.

Padahal wilayah yang kerap dilanda kesulitan air bersih adalah di kawasan  tempat tinggal mereka. Karena konturnya dataran rendah, sehingga ketika kemarau melanda air langsung menyusut dan pompa tidak berfungsi karena sumur langsung mengering.

Kepala Desa Mekerjaya, Cartono menyebutkan, ada lima blok di wilayahnya yang selalu mengalami kesulitan air bersih ketika kemarau melanda. Di antaranya Blok Kertajaya yang jumlah kepala keluarganya mencapai 400 KK dan Dusun Kertamukti dengan jumlah KK mencapai 200. Sehingga total mencapai  600 KK.

Menurutnya, hujan yang terjadi dua kali pada sepekan terakhir tidak berdampak pada berairnya sumur-sumur warga di wilayahnya. Karena hujan yang terjadi di Mekarjaya tidak sebesar curah hujan di tempat lain di Majalengka.

“Kalau  memungkinkan air PDAM bisa mengalir juga ke wilayah kami, agar warga tidak lagi mengalami kesulitan air bersih,” katanya.(Tati)

 

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button