Pemilu

Mahfuz Sidik: Proporsional Terbuka Tingkatkan Partisipasi Publik, Tonggak Sejarah dalam Demokrasi

CIREBON- Sebuah keputusan yang sangat dinantikan, Mahkamah Konstitusi (MK) akhrinya memutuskan untuk menerima sistem proporsional terbuka sebagai sistem pemilu di Indonesia. Keputusan ini telah menarik perhatian berbagai kalangan politik dan mendapat tanggapan positif dari Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora.

Dalam sebuah wawancara eksklusif, Mahfuz Sidik menyambut baik keputusan MK tersebut dan menyatakan bahwa ini adalah tonggak sejarah dalam demokrasi Indonesia.

Ia menganggap keputusan ini sebagai langkah maju yang akan meningkatkan partisipasi publik, mendorong pluralisme politik, dan memberikan kesempatan lebih besar bagi partai-partai politik kecil untuk berkontribusi dalam pembentukan kebijakan negara.

Menurut Mahfuz Sidik, sistem proporsional terbuka akan membantu menciptakan wakil-wakil rakyat yang lebih representatif dan akuntabel. Dengan sistem ini, pemilih dapat memilih kandidat individual yang mereka yakini dapat mewakili kepentingan mereka dengan lebih baik, bukan hanya memilih partai politik secara keseluruhan.

“Hal ini akan meningkatkan akuntabilitas para wakil rakyat terhadap pemilih mereka dan mengurangi praktik politik transaksional yang sering terjadi dalam sistem proporsional tertutup,” ujarnya, Kamis(14/6/2023).

Sekretaris Jenderal Partai Gelora juga menyoroti manfaat sistem proporsional terbuka dalam mendorong partai-partai politik untuk lebih berkomunikasi dengan konstituennya. Kandidat-kandidat yang ingin terpilih akan terdorong untuk lebih dekat dengan rakyat, memahami aspirasi mereka, dan merancang program kerja yang lebih sesuai dengan kebutuhan daerah pemilihan mereka.

“Ini akan memperkuat hubungan antara wakil rakyat dan pemilih serta memperkuat akar rumput demokrasi di Indonesia,” jelasnya.

Mahfuz Sidik berharap, keputusan MK ini akan menjadi momentum positif bagi partai politik untuk memperkuat basis dukungan mereka dengan melakukan kampanye yang lebih fokus dan mendalam. Dia juga mengingatkan, implementasi yang tepat dari sistem ini akan memerlukan kerja keras dari semua pihak, termasuk partai politik, KPU, Bawaslu dan masyarakat sipil.

Dalam mengakhiri wawancara, Mahfuz Sidik menekankan pentingnya menjaga integritas pemilihan umum dan melaksanakan sistem proporsional terbuka dengan transparansi dan keadilan. Dia berharap, keputusan MK ini akan menjadi landasan bagi demokrasi yang lebih kuat dan representatif di Indonesia, serta membuka pintu bagi perkembangan politik yang lebih dinamis dan inklusif.

“Dengan keputusan MK ini dan dukungan dari narasumber seperti Mahfuz Sidik, sistem proporsional terbuka dapat diharapkan membawa perubahan positif dalam tata kelola politik Indonesia, memperkuat partisipasi publik, dan memperkuat legitimasi perwakilan rakyat,” tambah dia.(Iwan)

Related Articles

Back to top button