Distan Berikan Label Sehat pada Hewan Kurban
CIREBON – Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon melakukan pemeriksaan dan pemasangan Peneng (tanda sehat) untuk hewan kurban di Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Padusan di Desa Kubang Kecamatan Talun, Selasa (13/6/2023).
Pemeriksaan dan pemasangan Peneng tersebut dalam persiapan Hari Raya Iduladha 1444 hijrian (hari kurban). Distan ingin memastikan semua hewan kurban di Kabupaten Cirebon dalam kondisi sehat.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana mengatakan pihaknya ingin memastikan semua hewan kurban di wilayahnya dalam keadaan sehat. Sehingga Distan sudah menyiapkan 4.349 Penang untuk dipasang di hewan kurban baik sapi maupun kambing.
“Dinas Pertanian menyiapkan 4.349 penang dimana penang ini rutin diberikan kepada sapi yang akan dijadikan hewan kurban dalam keadaan sehat,” katanya di Talun.
Nanang menjelaskan hingga saat ini baru 881 Penang (tanda sehat) yang sudah didistribusikan. Bahkan pihaknya memastikan beberapa hari kedepan semua Penang sudah selesai semua. “Pemeriksaan kesehatan selesai H-1sebelum Hari Raya Iduladha,” katanya.
Saat meninjau di Kelompok Tani Ternak Sapi Padusan, kata Nanang, ada 240 sapi yang siap untuk dijadikan hewan kurban. Bahkan Distan memastikan hewan sapi di kelompok tersebut sudah sehat dan layak dijadikan hewan kurban.
“Dari 240 sapi di Padusan, 177 sudah dipesan untuk hewan kurban. Kami juga menyiapkan Peneng 293 bila mana ada sapi yang baru datang,” ungkap Nanang.
Disinggung soal penyakit lumpy skin disease (LSD), Nanang mengatakan LSD ini seperti penyakit cacar yang menyerang sapi. Namun hewan yang terserang LSD masih bisa dikonsumsi karena hanya terkena di bagia kulit. “Sapi yang terkena LSD masih bisa dikonsumsi, karena hanya terkena dibagian kulit,” katanya.
Ditempat yang sama Ketua Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Padusan, Jahari mengatakan jelang Hari Raya Iduladha ini, pihaknya menyiapkan ratusan sapi berbagai jenis seperti, Limosin, Brangus dan sapi lokal.
Namun, kata Jahari, Tahun sekarang penjualan sapi berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana tahun 2022 kelompoknya bisa menjual sapi hingga 265 ekor, sedangkan tahun sekarang hanya menyiapkan 240 ekor sapi.
“Kendalanya belanja sapinya kurang dan harganya mahal, biasanya belanja Rp.24 juta per ekor sekarang bisa sampai Rp 30 juta,” katanya.
Ia menyebut harga sapi di kelompoknya mulai dari Rp 22 juta hingga Rp 65 juta. Harga tersebut dilihat dari jenis sapi dan bobot dari sapi tersebut. “Yang murah bobotnya hanya 200 kg lebih saja, sedangkan untuk harga Rp 65 juta jenis Limosin dengan bobot hingga 900 kg lebih,” katanya.(Junaedi)