Opini

Bangun Kemandiran Mahasiswa dan Bijak Menyusun Rencana Keuangan Berkelanjutan

Oleh : Aqila Nadia Luqmana
Teknik Boga Universitas Negeri Yogyakarta

KEHIDUPAN mahasiswa seringkali diwarnai dengan tantangan keuangan, khususnya mereka yang merantau atau kuliah di beda kota tempat mereka tinggal. Dalam menjalani masa perkuliahan, mereka harus menghadapi biaya pendidikan, biaya hidup sehari-hari, dan mungkin juga tanggungan keuangan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memiliki kemandirian keuangan yang kuat dan mampu menyusun rencana keuangan yang bijak dan berkelanjutan.
Artikel ini akan membahas mengapa kemandirian keuangan adalah hal yang penting bagi mahasiswa dan bagaimana dapat menyusun rencana keuangan yang bijak dan berkelanjutan. Menjadi mandiri secara finansial memberikan mahasiswa kekuatan dan kebebasan untuk mengelola keuangannya dengan baik.

Data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah termasuk di kalangan mahasiswa.
Hanya sekitar 29 % mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang manajemen keuangan. Oleh karena itu, pentingnya mengadakan kampanye ataupun organisasi-organisasi kampus yang berkaitan tentang keuangan, agar para mahasiswa tersebut lebih melek terhadap keuangan.
Salah satu langkah pertama yang harus dilakukan mahasiswa adalah menyadari pengeluaran mereka dan membuat anggaran yang realistis.

Menurut survei terbaru dari Bank Indonesia pada tahun 2021, sekitar 66% mahasiswa mengaku sering melebihi anggaran bulanan. Oleh karena itu, dengan memahami pendapatan dan pengeluaran, mahasiswa dapat mengidentifikasi area di mana mereka dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan mengalokasikan dana dengan lebih efektif.
Dalam mengatur prioritas pengeluaran, selain untuk bisa memastikan kebutuhan utama seperti biaya kuliah, makanan dan tempat tinggal terpenuhi sebelum membelanjakan uang untuk keinginan yang lebih sekunder, juga penting dalam menyusun rencana keuangan yang bijak.

Pentingnya meningkatkan kesadaran akan manfaat menabung di kalangan mahasiswa. Menabung sejak dini adalah langkah penting dalam mencapai kestabilan keuangan di masa depan. Namun, menurut survei SNLIK 2019, hanya dari sekitar 13% mahasiswa yang memiliki rekening tabungan. Mahasiswa harus membangun kebiasaan menabung bahkan dengan jumlah kecil secara rutin. Menabung secara konsisten membantu membangun cadangan dana darurat serta memberikan perlindungan keuangan jika menghadapi situasi darurat atau perubahan tak terduga. Kebiasaan menabung ini memang seharusnya dilakukan sejak dini.

Sebaiknya para orang tua harus sudah mengajarkan kepada anak mereka tentang menabung ketika anak sudah paham apa itu uang dan kegunaanya, sehingga kebiasan tersebut akan selalu melekat di otak anak tersebut hingga dewasa.
Selain menabung, mahasiswa juga dapat memanfaatkan instrumen investasi yang cocok dengan profil risiko untuk mengoptimalkan pertumbuhan keuangan jangka panjang.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor pemula di pasar modal Indonesia meningkat signifikan pada tahun 2021, termasuk di kalangan mahasiswa.
Mahasiswa dapat mempertimbangkan investasi dalam reksadana atau saham dengan bimbingan dan pengetahuan yang tepat. Tetapi menurut saya meningkatkan kualitas diri dan mengembangkan soft skill yang kita miliki adalah hal yang lebih penting daripada melakukan investasi.

Untuk mahasiswa akan lebih baiknya jika sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri sebelum melakukan investasi ini dan ketika melakukan investasi ini perlu pengetahuan yang dalam, sehingga kondisi keuangan mengalami keuntungan bukan malah kerugian. Selain mengatur pengeluaran, mencari peluang pemasukan tambahan juga dapat membantu mahasiswa dalam menyusun rencana keuangan yang bijak dan berkelanjutan. Maka dari itu para mahasiswa diharuskan aktif dalam organisasi, tidak hanya pada perkuliahan saja.

Dengan aktif organisasi para mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan serta pengalaman yang lebih banyak. Hal ini sangat berpengaruh ketika para mahasiswa sudah beralih ke dunia pekerjaan. Memiliki pekerjaan yang stabil akan sangat membantu kondisi keuangan kita sebelum membuka suatu bisnis.
Untuk mendapatkan pekerjaan stabil yang memiliki gaji yang tinggi tiap bulannya diperlukan usaha keras dari sekarang. Para mahasiswa diharapakan terus mengasah kemampuan soft skill dan hard skill mereka. Karena dunia pekerjaan sangat ketat sekarang dan tingkat pengangguran di Indonesia yang terus meningkat tiap tahunnya.
Mahasiswa tidak bisa hanya mengandalkan ijazahnya saja.

Walaupun dari lulusan universitas yang terkenal, itu semua tidak menjamin mahasiswa tersebut diterima dipekerjaan atau perusahaan yang bagus juga. Kemandirian keuangan adalah hal yang penting bagi mahasiswa.
Dengan memiliki kemandirian keuangan yang kuat dan menyusun rencana keuangan yang bijak dan berkelanjutan, mahasiswa dapat mengelola keuangannya dengan baik, menghindari utang yang berlebihan dan membangun masa depan yang lebih stabil secara finansial.

Data dan fakta yang ada menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan dan keterlibatan dalam produk perbankan, investasi serta peluang bisnis masih rendah di kalangan mahasiswa di Indonesia.
Oleh karena itu, mahasiswa perlu meningkatkan pengetahuan mereka tentang manajemen keuangan, menabung secara konsisten, berinvestasi dengan bijak dan mencari peluang pemasukan tambahan.
Dengan mengambil langkah-langkah keuangan yang bijak sejak dini, mahasiswa dapat membangun kebiasaan yang akan membantu meraih kesuksesan keuangan di masa depan. Dalam menghadapi tantangan keuangan, penting bagi mahasiswa untuk berani mengambil tindakan, memanfaatkan sumber daya yang ada, dan terus belajar untuk meningkatkan kemandirian keuangan.**

Related Articles

Back to top button