Soal Penomoran Caleg, Dewan Syuro PKB Kabupaten Cirebon Anggap Tidak Ada Konflik
CIREBON- Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Cirebon, KH Saefullah Amin angkat bicara terkait dengan isu yang terjadi di internal partai. Ia menganggap, dinamika yang ada di PKB hingga ramai di media massa bukanlah konflik.
Menurut dia, perbedaan pendapat yang terjadi di internal PKB mengenai penomoran bakal calon legislatif (bacaleg) tersebut, ada yang mengemasnya seolah-olah terjadi konflik.
“Kami anggap semuanya bukan konflik tapi hanya beda pendapat. Kelihatannya ada yang mengemas seolah-olah ada konflik,” ujar pria yang akrab disapa Kang Asep ini, Senin (29/5/2023).
Saat ditanya kaitan dengan penentuan nomor urut bacaleg di PKB, apakah pihak Tanfidziah DPC melibatkan Dewan Syuro dan nomor yang sudah ditetapkan saat pendaftaran sudah sesuai mekanisme partai? Kang Asep hanya menjawab, pihaknya sudah menyarankan untuk membentuk tim 5 dalam proses pencalegan.
Namun, kata dia, tim 5 yang dimaksud tidak bekerja secara maksimal, sehingga hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Ia menegaskan, soal penomoran dalam bacaleg PKB masih belu final. Artinya, masih bisa diubah hingga KPU menetapkan Daftar Calon Tetap (DCT).
“Terkait pencalegan, kami sarankan ada tim 5. Tapi kerjanya belum maksimal. Terkait penomoran, belum final masih ada waktu, prosesnya masih panjang. Ada DCS , nanti kita akan minta masukan-masukan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan soal isu adanya dugaan jual beli nomor urut bacaleg PKB. Hal itu sudah menjadi atensi pihaknya untuk disikapi dan menyelesaikan sampai tuntas. Ada pun langkah-langkahnya, aku dia, Dewan Syuro sudah meminta kesekretariatan DPC untuk mengumpulkan pihak-pihak terkait. Mulai dari unsur pengurus DPC PKB hingga anggota Fraksi PKB yang sudah menyampaikan dugaan jual beli nomor urut bacaleg di media.
“Terkait isu uang atau lainnya kami sudah perintahkan kesekretariatan untuk mengundang sahabat pengurus atau fraksi yang berstatement di media untuk diajak ngopi bareng agar semuanya menjadi clear,” ungkapnya.
Seperti diketahui, internal PKB Kabupaten Cirebon tengah diterpa konflik yang tak berkesudahan. Selain para kader tidak terima atas pergantian ketua DPC dari Hasan Basori ke Jamil Abdul Latief, juga ditambah kisruh penempatan nomor urut bacaleg.(Ismail)