Opini

Dari Teaching Ke-Coaching

Oleh : H.Asep Sayeafurachman,S.Ag,M.Pd.I
CGP Angkatan 6
GPAI SMPN 1 Kota Cirebon

PENDIDIKAN adalah salah satu bidang yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Perubahan pola pikir, teknologi, dan cara belajar yang semakin beragam menjadi tantangan bagi para pendidik dalam mengembangkan kualitas pendidikan.
Salah satu perubahan yang sedang berkembang adalah perubahan paradigma dari teaching ke coaching. Apa bedanya?
Pendekatan teaching lebih menekankan pada pemberian materi dan pengetahuan yang didominasi oleh guru. Sedangkan pendekatan coaching lebih menekankan pada pengembangan potensi peserta didik melalui dialog, tanya jawab, dan kerjasama.
Tujuan utama dari pendekatan coaching adalah untuk membangun kemandirian peserta didik, sehingga mampu berpikir kritis dan mandiri.
Pada pendekatan teaching, guru memberikan informasi, pengetahuan, atau keterampilan kepada siswa secara langsung.
Siswa kemudian mencatat informasi tersebut untuk dipelajari di kemudian hari. Pendekatan ini memiliki kelebihan karena informasi dapat diberikan dengan cepat dan efektif.
Namun, kelemahan dari pendekatan ini adalah siswa hanya menjadi penonton dan kurang terlibat dalam proses belajar. Pengajaran yang hanya mengedepankan metode ini dikritik oleh para ahli pendidikan karena kurang mampu menumbuhkan kemampuan belajar siswa secara efektif.
Pendekatan coaching, lebih menekankan pada pengalaman belajar yang lebih interaktif dan kolaboratif antara guru dan siswa. Siswa lebih aktif terlibat dalam proses belajar dan dapat mencapai pemahaman yang lebih dalam.
Pendekatan coaching memungkinkan guru untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif dan menantang, sehingga siswa dapat merespon dengan lebih baik.
Keuntungan dari pendekatan coaching ini adalah siswa dapat mengembangkan keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan karir di masa depan.
Selain itu, pendekatan coaching juga membantu siswa untuk belajar dengan lebih efektif dan efisien karena mereka terlibat secara aktif dalam proses belajar.
Dalam sistem coaching, guru menjadi seorang fasilitator yang membantu siswa untuk mencapai tujuan belajar mereka. Guru tidak hanya memberikan materi, tetapi juga membantu siswa untuk memecahkan masalah dan mengembangkan keterampilan mereka secara independen.
Siswa dianggap sebagai partner dalam proses pembelajaran.
Dalam sistem coaching, guru juga menggunakan pendekatan personal. Guru memberikan perhatian yang lebih pada setiap siswa dan membantu mereka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka.
Dalam hal ini, guru mengembangkan kemampuan siswa secara individual dan membantu mereka memperbaiki aspek-aspek yang perlu ditingkatkan.
Sistem coaching memungkinkan siswa untuk lebih memahami diri mereka sendiri dan mengembangkan keterampilan interpersonal.
Siswa belajar bekerja sama, berkomunikasi dan memecahkan masalah bersama-sama dalam sebuah tim. Dengan demikian, siswa dapat mempersiapkan diri mereka dengan baik untuk menghadapi kehidupan di masa depan.
Mengapa perubahan ini perlu dilakukan? Karena pendidikan modern membutuhkan pemimpin pendidikan yang mampu membantu siswa untuk mencapai tujuan mereka dengan mengembangkan potensi terbaik mereka.
Coaching memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami lebih dalam tentang diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan, dan membangun rasa percaya diri yang lebih besar.
Peran guru sebagai pemimpin pendidikan dalam coaching bukanlah sekadar memberikan informasi, melainkan juga mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar secara mandiri dan mengatasi masalah.
Dalam coaching, guru memberikan dorongan dan dukungan kepada siswa untuk meraih tujuan mereka.
Salah satu contoh penerapan pendekatan coaching dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah atau problem-based learning (PBL).
Dalam pendekatan ini, siswa diberikan sebuah masalah atau situasi yang harus dipecahkan dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari.
Siswa kemudian bekerja dalam kelompok dan berkolaborasi untuk menemukan solusi atas masalah tersebut.
Dalam PBL, guru bertindak sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam memecahkan masalah dan memberikan panduan, umpan balik, dan dukungan yang dibutuhkan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pendekatan coaching dalam PBL memungkinkan siswa untuk lebih mandiri dan mengambil tanggung jawab dalam proses pembelajaran mereka.
Guru yang menerapkan pendekatan coaching dalam PBL juga menggunakan teknik-teknik seperti pendekatan pertanyaan terbuka, mendengarkan aktif, memberikan umpan balik, dan membantu siswa mengembangkan tujuan pembelajaran mereka sendiri.
Guru juga mengajarkan keterampilan metakognitif kepada siswa, seperti bagaimana mengorganisir diri sendiri, mengevaluasi kemajuan mereka, dan mengevaluasi hasil pembelajaran mereka sendiri.
Dalam PBL, siswa juga diberi kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri dan dari pengalaman siswa lain dalam tim mereka.
Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar satu sama lain dan mengembangkan keterampilan sosial seperti kerjasama dan pengambilan keputusan yang baik.
Dengan menerapkan pendekatan coaching dalam PBL, siswa menjadi lebih mandiri dalam pembelajaran mereka, memperoleh keterampilan yang berguna dalam kehidupan nyata, dan meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah.
Selain itu, guru juga dapat mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan siswa dan membantu mereka meraih potensi penuh mereka.
Namun, peralihan dari sistem teaching ke coaching tidak mudah dilakukan. Guru harus mengembangkan keterampilan baru dan beradaptasi dengan perubahan dalam metode pengajaran.
Mereka harus memahami cara mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa serta memberikan bantuan yang dibutuhkan secara personal.
Guru harus mampu membimbing siswa untuk mencapai tujuan belajar mereka dan membangun hubungan yang baik dengan siswa. Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan keterampilan coaching untuk guru sangat penting dalam menerapkan pendekatan coaching dalam pendidikan.
Pendekatan coaching dalam pembelajaran membantu siswa memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran dan bukan akhir dari perjalanan mereka, mengajarkan siswa untuk belajar dari pengalaman serta membuat keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan mereka.”
Pendekatan coaching merupakan cara yang lebih efektif dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan siswa. Pendekatan ini membantu siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam.
Oleh karena itu, guru perlu mengembangkan keterampilan coaching dan menerapkan pendekatan coaching dalam pembelajaran. guru harus mengembangkan keterampilan baru dan beradaptasi dengan perubahan dalam metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa dan mencapai hasil yang lebih baik dalam pembelajaran.
Marilah kita bersama-sama mengembangkan kualitas kita sebagai guru dan pemimpin pendidikan yang mampu menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik.
Teacher As Coach membantu siswa menemukan potensi terbaik mereka dan menginspirasi mereka untuk mencapai tujuan yang lebih besar.***

Related Articles

Back to top button