Bank Sampah Gerimis, Solusi Kurangi Sampah ke TPA Kopiluhur
CIREBON – Pemerintah Daerah Kota Cirebon terus mengurangi volume sampah dengan menggalakkan bank sampah Gerimis atau Gerakan Miskin Sampah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi volume sampah di TPA Kopiluhur.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon, dr Yuni Darti mengatakan, jika dilihat dari volume sampah di TPA Kopiluhur saat ini, maka usia TPA tersebut hanya tinggal bertahan satu hingga dua tahun ke depan.
“Jadi memang saat ini masih bertahan satu hingga dua tahun ke depan tapi juga kita harus memikirkan TPA selanjutnya ada di mana dan mulai mengurangi produksi sampah itu sendiri, jadi saat ini untuk DLH mulai menggalakan kembali bank sampah Gerimis atau Gerakan Miskin Sampah,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa RW yang sudah mendapatkan penghargaan nasional dan menjadi proyek percontohan.
“Dan memang karena keterbatasan dana jadi belum bisa maksimal dan sangat mengandalkan CSR, karena beberapa perusahaan sangat konsen, bahkan perusahaan internasional mempunyai ketertarikan dalam membantu pengolahan sampah,” ungkapnya.
Ia pun mengharapkan baik RW maupun kelurahan untuk mengakomodir program Gerimis ini, sehingga penumpukan sampah di TPA bisa berkurang. Program Gerimis sendiri ada di empat lokasi di Kota Cirebon, yaitu RW 06 Simaja Utara, RW 15 Perumnas, RW 09 Karyamulya dan RW 03 Kesambi.
“Itu jadi proyek percontohan karena mereka sudah bisa memilih dan menjual sampah, sehingga hasil yang mereka kumpulkan itu dikembalikan lagi kepada masyarakat untuk meningkatkan pemasukan di masyarakat itu sendiri,” katanya.
Sementara itu, terkait pengolahan sampah lainnya selain program Gerimis, diakui Yuni memang banyak pihak yang berminat. Termasuk di antaranya pihak luar yaitu negara Jerman yang dikabarkan akan melakukan kerjasama terkait pengolahan sampah di Kota Cirebon.
“Saat ini memang untuk pengolahan sampah banyak yang berminat karena lokasi sangat dekat. Cuma kembali lagi kita harus menghitung benefit untuk Kota Cirebon nya seperti apa. Jangan sampai masyarakat tidak dapat mendapatkan manfaat apa apa,” kata Yuni.(Iskandar)