Jemaah Calhaj Diminta Mematuhi Setiap Petunjuk Kesehatan
KUNINGAN, (KacenewsId).-Sebanyak 1.009 jemaah calon haji (calhaj) Kabupaten Kuningan yang akan diberangkatkan tahun ini, mengikuti bimbingan kesehatan haji, di Masjid Kuningan Islamic Center (KIC), Minggu (14/5/2023).
“Perjalanan jemaah haji ke Arab Saudi memerlukan waktu selama 9-12 jam penerbangan. Perjalanan dan proses ibadah akan mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah, karena beberapa keadaan jemaah haji sakit dapat menjadi berat. Perbedaan lingkungan/iklim, sehingga jemaah harus mengalami penyesuaian selama ibadah haji dan pulang kembali,” kata pematari kesehatan haji dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, dr H Denny Mustafa.
Ia menyebutkan, risiko gangguan kesehatan selama pelaksanaan ibadah haji, antara lain hipoksia, dehidrasi, penyumbatan, mabuk udara, jetlag dan trapped gas. Sedangkan suhu ekstrem Arab Saudi saat musim panas, berlangsung pada Mei sampai dengan Oktober (39 C-42 C) dan terpanas pada Juli (42 C). Kemudian musim dingin berlangsung pada Desember-Februari (16 C-29 C) dan suhu ekstrem di atas 42 C dan di bawah 16 C.
“Timbulnya kasus kelelahan dan heat stroke dan penyakit bawaan, seperti asma bisa kambuh,” ujarnya.
Menurutnya, saat menunaikan ibadah haji, yang harus diperhatikan jemaah antara lain, hindari kopi, teh, dan minuman bersoda. Namun sangat disarankan minum air putih minimal 200 ml per jam (1 gelas per jam). Kemudian membatasi konsumsi makanan atau minuman yang banyak menghasilkan gas sebelum atau selama penerbangan, seperti sayur kol, ubi, durian, minuman bersoda/soft drink, makanan berlemak tinggi dan pedas.
“Setelah aktivitas di luar hotel, minum 1 botol @ 600 ml yang telah dicampur dengan 1 sachet oralit. Lalu minum air zamzam dan konsumsi makanan ringan seperti kurma atau roti untuk menambah energi. Hindari makanan/minuman yang mengandung kafein, minuman bersoda dan gula tinggi seperti kue manis, biskuit, sirup dan lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, sering terjadi kasus telapak kaki melepuh, dikarenakan jemaah haji memaksakan berjalan tanpa alas kaki di kawasan Masjidil Haram. Sehingga untuk pencegahannya, harus selalu memakai alas kaki bila beraktivitas di luar ruangan dan selalu membawa kantong untuk menyimpan sandal saat ke masjid.
“Bimbingan kesehatan haji ini dilaksanakan untuk mencegah gangguan kesehatan yang dapat timbul saat penerbangan maupun selama menunaikan ibadah haji. Oleh sebab itu, para jemaah diminta untuk mematuhi setiap petunjuk kesehatan, agar dalam menjalankan ibadah haji, dapat berjalan dengan lancar dan selamat hingga kembali ke tanah air,” katanya.(Emsul)