CirebonRaya

Pelatihan Keterampilan Kerja Solusi Kurangi Angka Pengangguran di Daerah

CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon meminta agar warganya mampu mempunyai keterampilan untuk menambah ekonomi keluarga. Hal tersebut diungkapkan Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi saat membuka pelatihan kerja berupa pembekalan dan keterampilan (bektram) kejuruan kerajinan souvenir tahun anggaran 2023 dengan bekerjasama dengan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon, Senin (15/5/2023).

Bupati Imron mengungkapkan pelatihan kerja merupakan salah satu langkah upaya dan program unggulan Pemerintah Kabupaten Cirebon.  Menurutnya program ini dilaksanakan untuk terus menekan angka pengangguran di Kabupaten Cirebon yang memiliki tujuan meningkatkan keterampilan masyarakat berwirausaha secara mandiri.

“Jumlah penduduk Kabupaten Cirebon sebanyak 2,3 juta jiwa memiliki jumlah angkatan kerja mencapai 1,1 juta jiwa, dari jumlah tersebut yang sudah bekerja 1.020.411 jiwa, serta masih terdapat jumlah pengangguran sebanyak 90.118 orang, sehingga dengan adanya keterampilan bisa menekan angka pengagguran,” ungkapnya.

Ia berpesan kepada Dinas Ketenagakerjaan untuk terus meningkatkan kolaborasi dengan seluruh stake holder seperti dengan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon untuk pengentasan pengangguran dapat tercapai.

Imron berharap kepada ibu-ibu anggota persit yang mengikuti pelatihan ini dapat membuka wirausaha mandiri dan memberikan transfer bekal ilmu pelatihan kepada masyarakat.

“Secara tidak langsung ke depan bisa membuka peluang wirausaha baru dan turut serta mengentaskan jumlah pengangguran di daerah,” katanya.

Di tempat yang sama Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Afriandy Bayu Laksono mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Disnaker untuk melakukan pelatihan keterampilan kepada ibu-ibu Persit.

Bahkan, pihaknya mengingikan semua ibu-ibu Persit ikut pelatihan, namun, karena adanya keterbatasan sehingga hanya perwakilan saja. “Ada 21 orang yang ikut keterampilan, Untuk pembinaan keterampilan kita menargetkan secara komulatif seluruhnya ikut, karena hanya ada keterbatasan, sehingga hanya sengaian. Mereka pun nanti bisa membuat hasil kreatif yang bisa disodorkan yang bisa disandingkan dengan keterampilan lainnya yang sudah jadi dengan hasil keterampilan lainnya,” katanya.

Ia menjelaskan kedepan dengan adanya pelatihan ini, setidaknya ada karya dari Ibu-ibu Persit tidak hanya didalam organisasi melainnka diluar organisasi juga.

“Mereka nanti diajarkan membuat souvenir secara mandiri dan bisa dijual keluar dan bisa menularkan kepada masyarakat sekitar,” katanya.(Junaedi)

 

 

Related Articles

Back to top button