Jauh dari Pemukiman Penduduk, Jumlah Guru dan Siswa SDN Kertasari 3 Minim
MAJALENGKA, (KacenewsId).-Jumlah siswa SDN Kertasari 3, di Blok Asem Nunggal, Desa Kertasari, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka hanya berjumlah 14 orang. Mereka hanya diajar oleh dua orang guru di sekolahnya. Sementara gedung sekolah baru dibangun setahun yang lalu, dengan dilengkapi mebelernya.
Minimnya siswa di sekolah tersebut, diduga karena letak sekolah yang cukup jauh dengan pemukiman penduduk. Bahkan sebagian di antara warga, adalah mereka yang tinggal setelah rumahnya tergusur oleh pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) belasan tahun yang lalu. Jumlah penduduk di blok tersebut juga terbatas dan sudah jarang anak usia sekolah.
Sebenarnya letak sekolah tersebut cukup nyaman, dengan berada di pinggir sawah. Sehingga kegiatan sekolah tidak terganggu oleh hiruk pikuk kendaraan atau ramainya aktivitas masyarakat.
Selain itu, guru di sekolah tersebut yang jumlahnya minim. Sehingga ada sejumlah orang tua yang memilih menyekolahkan anaknya di sekolah lain, yang gurunya lebih banyak dengan harapan bisa belajar lebih maksimal.
Semua siswa di sekolah tersebut belajar dalam satu ruang kelas. Sehingga terkadang mereka semua masuk kelas dan duduk dibangku untuk mendengarkan guru mengajar, walaupun bukan pelajarannya. Siswa kelas 2 bisa mendengarkan guru yang sedang mengajar kelas 3. Begitu pula ketika guru mengajar kelas 5, maka siswa kelas 3 bisa mengikuti pelajaran kelas 5.
Kepala SDN Kertasari 3, Asikin, mengungkapkan, untuk siswa kelas I dan 2 masing-masing dua orang, kelas 3 terdapat 9 orang, kelas 5 hanya ada satu orang. Sedangkan kelas 4 dan 6 tidak terdapat siswa, karena ketika awal tahun ajaran saat itu tidak ada yang mendaftar.
“Jumlah penduduknya juga sedikit, karena satu blok. Namun jika sekolah digabung juga tidak memungkinkan, karena letak kampung ke sekolah lain lumayan jauh, sehingga sekolah tetap dipertahankan. Malah beryukur tahun kemarin sekolah dibangun dan kini kondisi bangunan cukup bagus,” tuturnya.
Ia juga berharap, setelah sekolah memiliki gedung baru, guru di sekolah itu juga bisa ditambah. Agar bisa menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SDN Kertasari 3.
“Kalau ruang kelas sebetulnya sudah cukup maksimal. Selain terdapat enam ruang kelas, juga ada ruang guru, toilet dan musala tersedia dengan bisa memanfaatkan ruang kelas,”katanya.
Menurutnya, saat ini karena minimnya guru dan siswa, hampir semua tingkatan kelas belajar di satu ruangan. Hal ini dianggap efektif, walaupun menurut siswa merasa kurang nyaman, karena belajar di satu ruang kelas dengan siswa yang berbeda mata pelajaran.
Putri dan Wawan siswa kelas III berharap, mereka bisa belajar di satu ruang kelas yang khusus ditempati teman seangkatannya, agar belajar bisa lebih nyaman.
“Kalau belajar ya ramai, kita bisa tahu pelajaran kelas 2 dan 1, bagaimana mereka belajar. Mereka juga tahu sekarang kelas 3 sedang belajar apa, karena gurunya ya sama,” katanya.
Siswa juga berharap, jika gurunya banyak, maka di sekolahnya bisa ada kegiatan ekstrakurikuler seperti di sekolah lain.(Tati)