Pendidikan

Hadapi Tahun Ajaran Baru, Guru SMAN 3 Kuningan Dibekali IHT Kurikulum Merdeka

KUNINGAN, (KacenewsId).-Seluruh guru SMAN 3 Kuningan mengikuti In House Training (IHT) dalam rangka mempersiapkan dan melaksanakan kurikulum Merdeka saat memasuki tahun pelajaran 2023-2024. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Deni Hadiana,  sebagai  Koordinator Program dan Peneliti Pusat Riset Pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kepala SMAN 3 Kuningan, Moch Chaeri, Senin (8/5/2023), mengungkapkan, pengembangan kurikulum Merdeka Belajar dilakukan dengan lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter peserta didik. Oleh karena itu, terdapat tiga karakteristik khusus yang digunakan dalam kurikulum Merdeka Belajar  tersebut. Yakni pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan untuk mengembangkan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila. Selain itu, berfokus pada materi esensial sehingga tersedia waktu yang cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

“Termasuk karakteristik ketiga yakni fleksibilitas bagi guru dalam melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dalam melakukan penyesuaian dengan konteks serta  muatan lokal,” tuturnya.

Menurutnya,   kegiatan  ini merupakan transformasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dan mengembangkan hasil belajar secara holistik dalam upaya mewujudkan profil pelajar Pancasila. Oleh karena itu, perlu adanya persiapan kompetensi dan kapasitas guru untuk melakukan reformasi dan restrukturisasi pendidikan.

Ia berharap, dengan terselenggaranya kegiatan IHT ini guru SMAN 3 Kuningan dapat memahami dan bersiap untuk mengimplementasikan kurikulum Merdeka Belajar pada tahun pelajaran baru nanti. Bagi satuan pendidikan yang memilih menggunakan kurikulum Merdeka Belajar, terdapat tiga pilihan kategori dalam mengimplementasikan kurikulum ini. Yakni  kategori mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi.

Koordinator Program dan Peneliti Pusat Riset Pendidikan, Deni Hadiana, mengemukakan, jika masyarakat Indonesia yakin bahwa pendidikan adalah porses yang hidup tentang kehidupan, maka kurikulum, pembelajaran dan penilaian haruslah menjamin kehidupan lebih bermakna. Pendidikan adalah pergerakan dari ke gelapan ke cahaya. Karena pendidikan bermutu adalah pendidikan yang menjamin bahwa siswa melakukan pembelajaran tentang kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat, sesamanya, dirinya, dan pembelajarannya.

“Pendidikan bermutu hanya terwujud melalui guru bermutu. Guru bermutu adalah guru yang berkarakter, kompeten mengajar, kompeten menilai, kompeten meneliti dan kompeten membaca,” katanya.

Kegiatan ini ditutup dengan presentasi oleh guru yang mewakili rumpun pelajaran masing-masing. Diskusi antar guru dan narasumber juga berlangsung sangat interaktif. Melalui pelatihan ini, guru guru SMAN 3 Kuningan mendapatkan banyak ilmu baru tentang pembelajaran kurikulum Merdeka. Hal ini diperlukan dalam peningkatan  kualitas dari proses belajar mengajar di kelas demi mencapai tujuan pendidikan.

“Tentunya, guru-guru SMAN 3 Kuningan tidak akan pernah berhenti belajar, karena guru sejatinya juga seorang pembelajar,” ujarnya.(Emsul)

Related Articles

Back to top button