Kiai Said Aqil Siradj Ajak Santri Tanggap terhadap Masalah di Masyarakat
CIREBON- Halalbihalal Ikatan Santri dan Alumni Astanajapura (Istajap) Pondok Pesantren (Ponpes) KHAS Kempek ke-15, dihadiri mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. Dr. Buya KH Said Aqil Siradj sebagai pengisi pengajian umum, di Blok Babadan Desa Japurabakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Halalbihalal yang berkolaborasi dengan Organisasi Ikatan Alumnus Ponpes (Ikhwan) KHAS Kempek Cirebon dan melibatkan masyarakat sekitar digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (29-30/4/2023). Berbagai kegiatan mulai dari karnaval, marhabanan, tahlil, pentas kreasi santri, hingga acara puncak pengajian umum digelar oleh panitia.
Dalam ceramahnya, KH Said Aqil Siradj mengajak semua santri dan alumni Ponpes KHAS Kempek khususnya, agar tanggap terhadap masalah-masalah yang muncul dan menantang di masyarakat. Baik yang berkaitan dengan duniawi, sosial-kemasyarakatan, maupun masalah keagamaan.
Selain itu, lanjut dia, santri pun harus mampu memegang peranan di segala bidang. Tidak hanya melulu berperan di bidang keagamaan. Namun, urusan duniawi, sosial, ekonomi, teknologi, dan lainnya, santri harus memegang peranan di dalamnya.
“Santri harus pegang peranan tidak hanya agama. Tapi urusan duniawi, urusan sosial, masyarakat, ekonomi, juga harus pegang,” kata Kiai Said.
Contoh mudahnya, kata dia, misalkan ada kegiatan bidang olahraga, ada koperasi, santri yang pegang peranan, ada mal besar santri yang punya. Di samping itu juga menjadi imam masjid, pemimpin tahlil, penghulu, dan lainnya harus dipegang. Sehingga bisa seimbang antara urusan duniawi dan akhiratnya.
“Mari kita tetap berusaha meningkatkan diri sendiri, meningkatkan eksistensi masing-masing sesuai dengan keahlian, bakat, dan amanat yang diterima masing-masing,” ajak Kiai Said.
Menurutnya, sekarang adalah zaman yang sangat menantang. Kalau sekarang gagal menghadapi zaman yang penuh tantangan ini, maka seterusnya anak-cucu pun tidak tahu apa jadinya nanti. “Kalau tidak liberal, kalau tidak fasik, ya radikal, bisa menjadi teroris,” katanya.
Maka, lanut dia, perlu untuk mesantrenkan anak-anak. Karena di pesantrenlah, selain mendapat keilmuan juga memeroleh akhlak yang baik. “Pesantrennya pun harus memilih pesantren yang Nahdlatul Ulama, pesantren yang jelas kiainya, alumninya dan alim-alim. Jangan pesantren yang aneh-aneh,” ujar Kiai Said.
Ketua Panitia Halalbihalal Istajap dan Ikhwan KHAS Kempek Cirebon, Ustad Muhammad Akrom menyatakan, penyelenggaraan halalbihalal tahun ini merupakan yang ke-15. Tujuannya adalah untuk mempererat tali kekeluargaan antara santri, alumni, dan masyarakat umum.
“Secara keseluruhan digelar dua hari, sebelumnya ada tahlil umum dan pentas kreasi seni santri,” kata Ustaz Akrom.(Ismail)