CirebonRaya

Dede Sudiono: Rp 2,8 TriIiun Realisasi Investasi di Kabupaten Cirebon

CIREBON – Sebesar Rp 2,8 triliun, menjadi realisasi investasi di Kabupaten Cirebon selama 2022 lalu. Hal itu telah melebihi target capaian. Yakni dari target Rp 2,6 triliun.
Data tersebut berdasarkan catatan di Dinas Penanaman modal Pelayanannya Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon.

“Tahun 2022, investasi di Kabupaten Cirebon dari target Rp 2,6 triliun, realisasi Rp 2,8 triliun. Artinya, ada kenaikan yang cukup bagus. Karenanya target di 2023 ini kita naikkan menjadi Rp 2,9 triliun,” kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono.

Sementara untuk retribusi perizinan sendiri dari target Rp 10 miliar, realisasinya Rp 14 miliar. Kemudian, di dalam serapan anggaran di DPMPTSP di angka 96 persen atau Rp 6,9 miliar lebih dari slot APBD Rp 7,260 miliar lebih.

“Kita enggak terserap 100 persen. Pastinya selalu ada Silpa. Namun, silpa itu kecil dari anggaran lelang,” kata Dede.

Dia juga menyampaikan, menggeliatnya investasi tentunya perlu dukungan semua pihak. Sebab, peluang dan potensi itu satu keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan.

Maka, perlu adanya koordinasi yang ditingkatkan lagi antar instansi di pemerintah daerah. Sehingga pelaku usaha bisa maksimal mendapatkan pelayanan publik.

“Koordinasi dengan melihat peluang dan potensi itu penting untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian masyarakat Kabupaten Cirebon,” ujarnya.

Selain itu, optimalisasi tata ruang dan percepatan pengesahan revisi tata ruang juga mesti segera dilakukan supaya para investor mempuyai kepastian hukum dalam menanamkan investasinya. “Kepastian waktu pengesahan RTRW ini harus jelas. Sebab, itu yang diharapkan oleh semua pelaku usaha,” katanya.

Ia melanjutkan, saat ini, Kabupaten Cirebon mulai dilirik investor dari luar negeri yang bergerak di bidang industri alas kaki. Ada empat aktivitas Penanaman Modal Asing (PMA) di Kabupaten Cirebon.

Mereka berasal dari tiga negara yang berbeda, yakni China, Taiwan dan Korea Selatan. Ia meyakini, ketika industri tersebut sudah beroperasi maka realiasi investasi bisa mencapai target bahkan melebihi tahun sebelumnya.

“Kami berharap semakin banyak investor asing yang melakukan ekspansi bisa berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Karena saat ini masih banyak warga Kabupaten Cirebon yang memilih bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri karena lapangan pekerjaan yang tersedia cukup sedikit,” ungkapnya.(Ismail) 

Related Articles

Back to top button