Pendidikan

SMAN 1 Kadugede Kelola Sendiri Program Smartren

KUNINGAN, (KacenewsId).-Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kadugede  memilih untuk mengelola sendiri kegiatan Smartren pada Ramadan 1444 H/2023 M. Lembaga pendidikan ini memberdayakan potensi tenaga pengajar yang memiliki  kemampuan sesuai bidangnya masing-masing.

“Pelaksanaan program Smartren  bisa dilakukan dengan cara siswa masuk pesantren, ulama masuk sekolah dan sekolah yang mengelola kegiatan Smartren selama  Ramadan 1444 H. Namun untuk SMAN Kadugede, kegiatan Smartren dikelola langsung oleh sekolah dengan memberdayakan potensi atau tanaga pengajar yang ada,” kata Kepala SMAN 1 Kadugede, Rhida Jaya Bhuana, didampingi Wakasek Bidang Humas, H Jeje, Rabu (29/3/2023).

Ia mengungkapkan, dalam kegiatan tersebut para siswa  memperdalam materi ibadah dan akhlak dan mempraktikan ibadah lainnya. Hal itu sesuai dengan Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam upaya implementasi program pendidikan karakter dan penumbuhan budi pekerti, dengan meluncurkan program Milenial Smartren Ramadan dalam mengisi kegiatan di bulan suci.

“Sejalan dengan kajian Islam di sekolah (Kids) menyampaikan materi terkait peningkatan ibadah dan membangun akhlakul karimah seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw,”katanya.

Guru Pendidikan Agama Islam SMAN 1 Kadugede, Ustadz Aan Anwar, menyampaikan,  pelaksanaan Smartren mendapat bimbingan langsung dari dirinya bersama Ustdzah N Rohayati dan Ustadz Hasanudin. Ketiga tenaga pengajar tersebut menyampaikan berbagai materi disertai pelaksanaan salat Dhuha, yasinan, salat berjamaah, melaksanakan infak/sedekah dan lain-lain.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan anak didik yang saleh/salehah serta berakhlakul karimah sebagaimana dicontohkan Nabi. Hal ini sebagai implementasi program kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar demi  terwujudnya pelajar Pancasila,” katanya.

Menurutnya,  sebagai dampak dari pendidikan Agama Islam  di SMAN 1 Kadugede, para siswa rajin dalam menunaikan ibadah salat wajib berjamaah di sekolah. Sehingga Masjid At-Tarbiyah di sekolah setiap mamasuki waktu salat Dhuhur selalu dipadati siswa untuk melaksanaan salat berjamaah secara bergilir, bahkan hingga empat gelombang.

“Hal itu salah satu pertanda bahwa dalam pelaksanaan Rukun Islam (salat) selalu dilaksanakan para siswa dengan penuh kesadaran,” ujarnya.(Emsul)

Related Articles

Back to top button