CirebonRaya

Nurkholis: Perusahaan Diminta Pekerjakan Warga Lokal dan Kaum Pria

CIREBON – Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon menjadi salah satu kawasan industri dan tentunya besar harapan masyarakat setempat, dapat bekerja di pabrik yang dekat dengan tempat tinggal. Namun yang terjadi, hanya sebagian kecil warga sekitar yang bekerja di perusahaan skala nasional tersebut.

Bahkan ‘tanpa’ alasan yang jelas, pihak perusahaan memberhentikan pekerja. Selain itu, lahan pertanian seperti tanaman bawang, jagung manis dan padi di kecamatan tersebut, sebagian besar telah tergantikan dengan bangunan pabrik yang seakan tak mempedulikan nasib para petani yang tak muda lagi.

Untuk bekerja di pabrik, membutuhkan tenaga dan skill. Sehingga, memerlukan perhatian seluruh pihak dalam perekrutan tenaga kerja dan nasib para petani. Persiapan dari Pemkab sepertinya kurang maksimal, untuk menentukan kawasan industri di Kecamatan Pabedilan. Sehingga, hanya pemuda dan pemudi desa yang memiliki kemampuan untuk menjadi pekerja di pabrik. Sedangkan yang minim skill, ‘tersisihkan’.

Hal ini dikarenakan, belum adanya pelatihan bagi warga sekitar, khsusunya yang memasuki usia produktif atau baru lulus sekolah.

Kuwu Desa Babakanlosari, Tarsono mengatakan, pembangunan pabrik yang terkesan ugal-ugalan bisa mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar. Seperti, minimnya pengairan untuk sawah dan akses jalan yang kurang layak.

Selain itu, alat berat dan kendaraan besar yang melintas, sangat rawan kecelakaan dan rentan terkena Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), karena polusi dari kendaraan tersebut. “Memang, keberadaan kawasan industri, ada dampak positip dan negatip,” katanya, Minggu (26/3/2023).

Ketua FKKC Kecamatan Pabedilan ini menceritakan, dalam melaksanakan pembangunan pabrik hanya sebagian kecil warga direkrut untuk menjadi pekerja kasar, seperti kuli bangunan. Begitu juga saat pabrik sudah beroperasi, tidak sedikit persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat bekerja di perusahaan tersebut. Padahal, warga setempat.

“Memang, memerlukan skill untuk dapat bekerja di pabrik. Tapi selama ini, belum ada pelatihan bagi warga usia produktif,” ceritanya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Nurkholis mengungkapkan, pihak perusahaan dalam perekrutan tenaga kerja harus mengutamakan warga setempat. Selain itu, perlu adanya keseimbangan antara tenaga kerja wanita dan pria.

Sebagian besar, perusahaan hanya menerima pekerja wanita, padahal yang menjadi tulang punggung keluarga, pria. Semestinya pihak perusahaan menggandeng dinas tenaga kerja dan Komisi IV DPRD, yang membidangi ketenegakerjaan.

“Hal ini bertujuan, agar perekrutan tenaga kerja lebih maksimal,” ungkapnya, saat reses di sekitar Desa Babakanlosari.

Politisi PKS ini mengharapkan, ada keseimbangan antara pekerja wanita dan pria, guna mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Cirebon. Kawasan industri di wilayah timur, harus memprioritaskan warga lokal dan mengenai pekerja diberhentikan tanpa alasan yang jelas, akan berdialog dengan kedua pihak.

“Keberadaan pabrik, semestinya dapat meningkatkan taraf hidup warga Cirebon Timur,” pungkas Nurkholis.(Supra)

 

Related Articles

Back to top button