CirebonRaya

Sempat Viral, Jalan Rusak di Plered Cirebon Kini Sudah Layak Dilewati

CIREBON- Jalan rusak di sejumlah desa di Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, kini telah diuruk menggunakan pasir bercampur batu, serta tanah. Pengurukan antara lain dilakukan di Desa Kaliwulu, Desa Wotgali, dan Desa Tegalsari, Kecamatan Plered.

Pengurukan dilakukan untuk meminimalisasi jalan rusak agar sedikit nyaman saat dilintasi. Meski belum diperbaiki secara permanen, namun pengurukan ini sudah cukup membuat senang warga. Sebab warga tak harus melewati jalan rusak dan berlubang dalam.

Seperti diketahui, jalan-jalan di sejumlah desa di Kecamatan Plered mengalami rusak parah karena bertahun-tahun tidak tersentuh perbaikan.

Di Desa Kaliwulu bahkan sempat viral jalan rusak tersebut gegara pihak desa salah menguruk. Usai diuruk, jalan makin parah, banyak warga terjatuh, bahkan jalan sempat ditanami pohon pisang.

Warga Desa Kaliwulu, Ida (39 tahun) mengungkapkan, kini dirinya senang sebab lubang jalan sudah ditambal meski sifatnya hanya sementara. “Setidaknya badan udah ga pegal-pegal, sakit kalau lewat jalan di Kaliwulu. Meski hanya sementara, tapi pengurukan ini udah cukup membantu warga,” ujarnya,Jumat (10/3/2023).

Senada, warga Desa Kaliwulu lainnya, Cucu (34 tahun) mengatakan, jalan yang viral di desanya kini sudah layak untuk dilewati. “Perbaikannya tidak permanen tapi ya lumayanlah daripada sebelumnya. Sampai-sampai viral karena ditanami pohon pisang,” tuturnya.

Sebelumnya bahkan anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan, mengeluarkan kocek pribadi untuk menambal ruas jalan di Desa Tegalsari. Usai ditambal, kondisi jalan di desa tersebut kini terlihat lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Warga Desa Tegalsari, Triyono (45 tahun) mengungkapkan, meski sudah diperbaiki sementara, masyarakat tetap menunggu itikad baik Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk memperbaiki jalan secara permanen.

“Mohon perhatikan ini Pak Bupati, jalan di Desa Kaliwulu, Wotgali dan Tegalsari ini sudah rusak parah. Tak cukup hanya diperbaiki dengan menguruk, harus diperbaiki permanen. Sebab pengurukan ini bisa bertahan sampai kapan? Pasti lama-lama balik rusak lagu,” ungkapnya.

Dalam perkembangan yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki melalui Kepala Bidang Bina Marga, Tomy Hendrawan menyebutkan, kondisi jalan rusak di daerahnya masih 282 km. Baik kategori rusak ringan maupun berat.

“Berdasarkan hasil survei Desember 2022 kondisi jalan baik dan sedang atau yang disebut kondisi jalan mantap ada 1.043 km. Selanjutnya, kondisi jalan rusak ringan kurang lebih 96 km, dan kondisi rusak berat 186 km,” kata Tomy, Jumat (10/3/2023).

Tapi kata dia, Pemda Kabupaten Cirebon melalui DPUTR tetap semangat untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan infrastruktur. Apalagi, infrastruktur berupa jalan menjadi pelayanan utama bagi masyarakat.

Tomy juga menyampaikan, kaitan dengan pemeliharaan jalan-jalan di Kabupaten Cirebon, masih berproses, sehingga belum bisa digelar. “Mudah-mudahan di awal April atau minggu ketiga bulan Maret pengadaan material sudah selesai dan insya Allah kita akan melakukan pemeliharaan rutin,” kata Tomy.

Ia melanjutkan, untuk menangani kondisi jalan rusak tentu harus melalui proses. “Prosesnya itu di antaranya saat ini kami tengah mempersiapkan terkait pengadaan barang dan jasa, terutama untuk material. Sementara anggaran yang ada di tahun 2023 ini sekitar Rp 2,3 miliar untuk pemeliharaan jalan,” ujar Tomy.

Menurutnya, dengan anggaran Rp 2,3 miliar ini hanya bisa untuk menanggulangi 48 ruas jalan atau dengan panjang penanganan sebanyak 162 km. Dengan anggaran yang ada ini, tentu DPUTR akan memaksimalkannya.

“Kalau secara ideal, kondisi jalan mantap di Kabupaten Cirebon yang 1.043 km kalau mau terpelihara dengan baik, maka dibutuhkan alokasi anggaran sekitar Rp 26 miliar, baru bisa ditanggulangi,” katanya.

Kondisi jalan yang yang mantap menurut Tomy, harus dilakukan pemeliharaan secara rutin, sedangkan untuk jalan yang rusak sedang harus dilakukan pemeliharaan berkala atau periodik. “Sedangkan untuk kondisi jalan yang rusak parah harus dilakukan rekonstruksi,” katanya.(Fanny/Ismail)

 

Related Articles

Back to top button