CirebonRaya

Gebyar Dikmas, Disdik Targetkan 2023 Tak Ada Siswa  Drop Out

CIREBON – Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon terus melakukan inovasi. Salah satunya dengan mengelar kegiatan Gebyar Pendidikan Masyarakat (Dikmas) tahun 2023 di Taman PKK Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.

Kegiatan Gebyar Dikmas ini melibatkan semua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) LPK dan LKP sebagai pendidikan nonformal di Kabupaten Cirebon.

“Ada 78 PKBM yang mengikuti acara Gebyar Dikmas 2023 ini,” Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Roniyanto di Sumber, Minggu (5/3/2023).

Roni mengungkapkan kegiatan ini sebagai apresiasi Dinas Pendidikan kepara PKBM, LKP dan LPK yang merupakan pendidikan nonformal. Menurut Roni pendidkan nonformal tadinya dipandang sebelah mata. Namun, sekarang pendidikan non formal mampu memberikan wujud nyata pendidikan di masyarakat.

“Tadinya pendidikan nonformal tidak memiliki wujud, dengan adanya Gebyar Dikmas ini akhirnya mempunyai wujud nyata,” ungkap Roni.

Roni berharap kegiatan Gebyar Dikmas bisa berkelanjutan setiap tahunnya. “Saya meminta kepada Bapelitbangda dan BKAD untuk bisa menganggarkan untuk kegiatan ini, agar bisa setiap tahun diadakan,” pintanya.

Ia menargetkan dengan banyaknya PKBM ini, kasus Drop out di Kabupaten Cirebon pada tahun 2023 ini tidak ada.

Menurutnya butuh kerja keras lagi agar kasus seperti itu sudah tidak lagi menimpa siswa di Kabupaten Cirebon.

“Tahun 2023 ini kami targetkan tidak ada lagi kasus drop out, kalau tahun 2022 masih ada kasus, tapi kami yakin tahun ini bisa terwujud,” harap Roni.

Sementara Bupati Cirebon H. Imron Rosyadi mengapresiasi kegiatan Gebyar Dikmas ini. Pasalnya hasil kreasi para lembaga pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dan lembga kursus dan palatihan yang ditampilkan ini diharapkan bisa memberikan gambaran bahwa peserta telah belajar ilmu pengetahuan sesuai yang diajarkan.

“Kegiatan ini mampu belajar menghadapi berbagai tantangan hidup, mandiri, dan memiliki kualitas yang berdaya saing untuk memberikan wadah dalam berkreasi dan inovasi sudai ide dan kemampuan yang mereka punya,” kata Imron.

Ia mengatakan sesuai amanah UU nomor 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional menjelaskan bahwa jalur pendidikan formal, nonformal dan informal harus berjalan secara komprehensif.  “Artinya ketiga jenjang pendidikan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling melengkap demi kemajuan pembangunan nasional,” katanya.

Disinggung soal permintaan Gebyar Dikmas dilakukan tiap tahun, kata Imron, pihaknya mendukung kalau kegiatan yang melibatkan PKBM dilakukan setiap tahuh.

“Ini ide dari Kadisdik untuk tiap tahun diadakan, saya sangat setuju, artinya para PKBM nantinya akan bisa memberikan inovasi dan ide-ide lain yang lebih baik lagi,” katanya.(Junaedi)

 

Related Articles

Back to top button