Stadion Watubelah Terus Bersolek, Pemkab Cirebon Kucurkan Rp 10 Miliar untuk Tambahan Pembangunan
CIREBON- Pembangunan lanjutan pada Stadion Watubelah dipastikan dilakukan pada tahun ini. Pasalnya, Pemkab Cirebon telah mengucurkan anggaran sebanyak Rp 10 miliar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, H Hilmy Rivai menyatakan, dengan nilai anggaran Rp 10 miliar, minimalnya lapangan Stadion Watubelah bisa difungsikan untuk masyarakat bermain sepak bola.
Kemudian, kata Hilmy, sisanya untuk perbaikan jogging track dan merapikan tempat duduk dan lainnya.
“Kita juga sedang mengajukan ke provinsi karena kurang Rp 250 miliar untuk optimalisasi pembangunan Stadion Watubelah. Kalau untuk menyelesaikan, ya ditaksir kurang lebih Rp 500 miliar lagi,” bebernya.
Menurut Hilmy, ketika pemerintah provinsi tidak mampu memberikan bantuan untuk menyelesaikan sisa-sisa pembangunan Stadion Watubelah, maka pihaknya akan menggandeng pihak ketiga untuk mengelola berikut memperbaikinya.
“Investor yang sudah melirik dan yang pernah datang ke saya, kurang lebih ada lima investor yang ingin melakukan pengelolaan Stadion Watubelah tersebut,” ungkap Hilmy
“Kita juga sedang mengajukan ke salah satu investor Uni Emirat Arab untuk meminta proposal, mudah-mudahan bisa mempercepat target perbaikan optimalisasi,” tegas Hilmy.
Jika anggaran tersebut bisa didapatkan, maka perbaikan secara maksimal akan dilakukan. Kalau perbaikan bisa dilakukan secara maksimal, maka pihaknya merencanakan akan memindah sebanyak 30 cabang olahraga (cabor) di GOR Watubelah. “Kalau perbaikannya maksimal, maka 30 cabor itu akan kita pindah ke sini (GOR Watubelah, Red),” kata Hilmy.
Berdasarkan informasi, pembangunan Stadion Watubelah sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp 228,4 miliar. Pembangunan stadion tersebut dicanangkan 2011, kemudian pertama dibangun 2012 dengan anggaran sebanyak Rp 19 miliar namun terhenti pada 2013.
Pada 2014, pelaksanaan tahap kedua kembali dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp 33 miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat. Pembangunan tersebut yakni pengerjaan struktur tribun stadion.
Kemudian pada 2015, pembangunan sarana olahraga tersebut kembali dilanjutkan dengan pengerjaan tribun bagian utara, selatan, barat dan timur serta pembangunan lapangan sebanyak Rp 20 miliar.
Di 2016, Provinsi Jawa Barat kembali menggelontorkan dana sebesar Rp 30 miliar dan Rp 50 miliar pada 2017, namun pada 2017 hingga 2019 pertengahan terhenti karena bersamaan dengan penyelenggaraan pilkada.
Pada 2019, pembangunan stadion kembali dilanjutkan dengan anggaran sebesar Rp 50 miliar dari APBD provinsi dan Rp 30 miliar dari APBD kabupaten.
Dalam pengerjaan terakhir, dibuat struktur, kolom bulat, tribun, pekerjaan lantai, plafon, saniter, pekerjaan menikal dan elektrikal. Pembangunan terakhir dilakukan PT Azabanar dengan nilai sebesar Rp 44.675.403.000 dan PT Arafah Alam Sejahtera, Rp 32.776.677.000.(Junaedi)