Ayumajakuning

Nama Alat Musik Karya Roni Sachroni Selalu Berakronim Bahasa Sunda

KUNINGAN, (KacenewsId).-Pelaku seni serta budayawan Kabupaten Kuningan, Roni Ucit Sachroni, selalu menamakan alat musik produksinya  dan program di SDN 1 Awirarangan dengan akronim berbahasa Sunda.

Roni  yang juga Kepala SDN 1 Awirarangan ini, menyebutkan beberapa program unggulan yang dilaksanakan di sekolahnya antara lain, Buwasih (biasakan unggal waktu beberesih) dan Tali Ari (tabungan lima ratus rupiah per hari). Kemudian jika memungkinkan ada lahan bisa menambahkan program Peperenian (per kelas, per petak dalam kegiatan pertanian).

“Melalui kegiatan program unggulan tersebut, maka keluarga besar sekolah, khususnya bagi para siswa akan terbiasa untuk melakukan hal itu. Sehingga dalam hidup keseharian, para siswa takan terlewatkan dalam melaksanakan kegiatan Buwasih, Tali Ari maupun Peperinian,” katanya, Selasa (28/2/2023).

Menurutnya, selain melaksanakan program unggulan dengan menggunakan akronim bahasa daerah, dalam pembuatan alat musik Sunda, juga namanay diambil dari kata atau singkatan berbahasa Sunda. Misalnya, alat musik sunda nama Repikaso (Rebab piul karya sorangan), Sarkawi (Sawareh Kayu Kawat jeung Awi), Almutapa (Alat musik sereset tina awi paeh) dan beberapa produk musik lainnya selalu diberi nama yang bernuasa akronim kasundaan.

“Bahan baku alat musik tersebut terbuat dari bahan bambu dan kayu, namun suaranya tidak kalah oleh jenis musik yang terbuat dari bahan non bambu,” katanya.

Sementara itu aktivitas Roni lainnya, selain memiliki keterampilan dalam pembuatan alat-alat musik Sunda, juga sebagai pengarang lagu dengan lirik Indonesia dan daerah. Bebeberapa lagu ciptaannya dipersembahkan bagi   sejumlah lembaga pendidikan yang ada di Kuningan. Misalnya, himne/mars Kuningan MAS, himne/mars Unisa, STIKKU motekar, lagu Unisa Midang Tandang dan sebagainya. Karena itu selama puluhan tahun jadi guru tak pernah berhenti untuk berkarya serta mengembangkan bakat, keahlian maupun keterampilan sehingga menjadi seorang seniman dan budayawan yang serba bisa dan profesional.

“Mudah-mudahan apa yang saya perbuat dalam berkesenian dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khsususnya bagi para anak didik sebagai generus penerus di masa mendatang,” ucapnya.(Emsul)

 

Back to top button