CirebonRaya

Ditpolair Ajak Nelayan Jaga Laut

CIREBON – Wisata mangrov Desa Mundupesisir Kecamatan Mundu Kabupaten Cirenon, membutuhkan akses jalan untuk mencapai lokasi tersebut.

Kuwu Desa Mundupesisir, H Khaerun mengatakan, akses jalan sangat diperlukan agar pengunjung dapat dengan mudah sampai ke lokasi wisata mangrov. “Saat ini, hanya motor yang bisa mencapai tempat wisata mangrov,” katanya usai acara di muara pesisir desa setempat, Jumat (24/2/2023).

Khaerun menceritakan, wisata mangrov ‘Kasih Sayang’ desa ini sebagai salah satu primadona wisata mangrove di wilayah gerbang masuk wilayah timur. Namun, terkesan belum ada kepedulian maksimal dari pihak terkait. Wisata ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, sehingga perlu adanya perhatian serius dari pihak terkait.

Untuk akses jalan sementara, pengunjung yang mengndarai mobil bisa parkir muara kemudian mengendarai motor ke lokasi wisata mangrov.

“Diharapkan, pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat, membantu secara maksimal wisata ini dengan membuat akses jalan dari muara ke tempat wisata mangrov,” harapnya.

Khaerun memapakan, wisata ini ramai didatangi pengunjung dari berbagai daerah wilayah III Cirebon, Jawa Barat dan Jawa tengah juga wilayah lainnya. “Masih banyak yang harus di benahi, untuk meningkatkan fasilitas wahana dan sarana pendukung lainnya agar pengunjung lebih puas dan leluasa saat berada di tempat wisata ini. Kami sudah melakukan pemberdayaan dengan melibatkan masyarakat sekitar dengan wisata perahu dan perahu karet. Akan tetapi akses jalan masih perlu dibangun guna kenyamanan pengunjung,” paparnya.

Sementara itu, acara sambang masyarakat pesisir bersama Ditpolair dan Muspika Mundu juga pihak terkait diisi dengan dialog interakif dan pemberian bantuan bagi nelayan. “Kami ucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang memperhatikan para nelayan desa ini dan diharapkan, jalan menuju wisata mangrov terwujud,” harap Khaerun.

Kasubdit Patroli Ditpolair Polda Jabar AKBP Didit Eko Herwanto menambahkan, sambang masyarakat pesisir ini sebagai sarana komunikasi sekaligus berbagi informasi yang didapat. “Komunikasi dua arah sangat diperlukan, agar tercipta keharmonisan antara dua pihak. Diharapkan, para nelayan dan semua pihak menjaga keamanan dan biota laut. Termasuk kebersihan pesisir dan tanaman mangov,” imbuhnya.(Supra)

 

Related Articles

Back to top button