Opini

Inflasi dan Harga Pangan

INFLASI DAN HARGA PANGAN

Pangan memiliki peranan penting dan pokok dalam kehidupan kita dan juga merupakan sumber utama kebutuhan hidup manusia. Perubahan harga menjadi hal yang umum terjadi pada komoditas pangan dan ini merupakan salah satu penyumbang inflasi yang cukup signifikan.

Hal ini dapat kita rasakan untuk saat ini di mana kenaikan BBM yang kian melambung di ikuti oleh semua kenaikan bahan pokok serta kenaikan pajak.

Kenaikan bahan bakar minyak dan adanya pembatasan pembelian dalam upaya menerapkan subsidi yang tepat sasaran menjadi pemicu utama dalam mendongkrak kenaikan bahan pokok untuk saat ini.
Kenaikan bahan bakar mempengaruhi biaya transportasi yang ikut naik dan biaya produksi menjadi tinggi apabila dalam proses produksinya menggunakan bahan bakar minyak seperti produksi beras yang dalam proses nya masih menggunakan bahan bakar minyak (solar) sehingga sangat wajar apabila saat ini harga beras sangat melambung cukup tinggi dan berbagai faktor lainnya yang saling mempengaruhi.
Jika kita membahas komoditas pangan dan utama saat ini yang harga nya begitu melambung sangat tiinggi di dekade terakhir dan menjelang tahun politik juga berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo tentu sangat mengkhawatirkan karena saat ini harga beras sangat tinggi untuk masyarakat yang berpenghasilan sesuai upah minimum kota (UMK).
Beras medium di kisaran 10.000 sampai 11.000 dan premium 12.000 sampe 14.000 di pasaran dan agen ataupun kios beras. Memang faktor kenaikan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor bukan saja dari dampak kenaikan harga bahan bakar minyak tapi faktor alam seperti cuaca dan perubahan musim ikut andil dalam mendorong kenaikan harga tersebut. Kalo kita rinci lebih detail penyebab kenaikan beras tersebut diantaranya faktor rantai pasok yang tidak berjalan dengan baik dan sangat berpengaruh dalam kenaikan harga,di saat musim paceklik atau musim tanam otomatis akan ada kenaikan dan tentu menjadi kenaikan yang sudah bisa di prediksi dan wajar tetapi saat ini terjadi kelangkaan bahan baku sehingga menjadi penyebab terdongkraknya harga beras melambung tinggi diikuti komoditas sejenis. Berbagai upaya oleh pemerintah mulai di lakukan seperti adanya import beras yang sekarang sudah terlihat adanya beras import di pasaran tetapi jangan sampai import ini akan mengganggu produksi pertanian dalam negeri karena ulah sekelompok orang yang melakukan penimbunan dan membanjiri barang import saat panen tiba yang mengakibatkan kerugian para petani akibat harga yang jatuh akibat adanya barang import.

Komoditas pangan merupakan kebutuhan dasar yang penting untuk mempertahakan kelangsungan hidup manusia. Komoditas bahan pangan memiliki peranan yang sangat penting dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik. Namun dalam aspek perekonomian, harga komoditas pangan kita sering mengalami perubahan harga. Perubahan harga pada komoditas bahan pangan merupakan penyumbang terbesar laju inflasi di negara kita. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, permintaan bahan pangan pun semakin meningkat. Namun terkadang ketersediaan stok pangan dan bahan kebutuhan pokok belum cukup memenuhi permintaan yang ada akibat rantai pasok yang tidak jalan (tersumbat) Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan harga bahan pangan yang akhirnya mendorong laju inflasi.
Inflasi merupakan kenaikan jumlah uang beredar atau kenaikan likuiditas dalam suatu perekonomian dengan gejala umum yang ditimbulkan oleh adannya kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus (Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, Afrizal). Tetapi kenyataannya walaupun inflasi tersebut rendah secara statistik, namun inflasi lebih sering terjadi daripada deflasi artinya tiap bulan harga-harga produk yang dikonsumsi masyarakat terus mengalami kenaikan meskipun pertambahan kenaikannya tidak besar. Namun, apabila terakumulasi dalam waktu yang lama, perubahan harga-harga tersebut akan terasa nyata dan besar bagi masyarakat luas. Apalagi menurut data yang disediakan oleh dinas terkait, terlihat bahwa komoditas bahan pangan menjadi penyumbang inflasi terbesar.

Tanpa harus menunggu pengumuman dari pemerintah atau menteri koordinator dan menteri yang membidangi serta pejabat terkait lainnya masyarakat kini sudah merasakan adanya bukti kenaikan inflasi itu, hal ini terlihat dari indikasi naiknya kebutuhan bahan pokok seperti beras,minyak goreng,gula dll,tingginya harga bahan bakar minyak (BBM) dan adanya pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi sudah terlihat sangat nyata dari antrian semua pengisian bahan bakar (pom bensin) yang cukup panjang serta kenaikan pajak yang sekarang kita rasakan semua.

Penulis adalah pemerhati ekonomi-politik
tinggal di Cirebon.

Related Articles

Back to top button