Belum Sesuai Standar Kompetensi, Sandi Wiranata: Bupati dalam Merotasi Akan Lebih Hati-hati
KACENEWS – Sejumlah kalangan masih menilai proses mutasi dan rotasi pejabat di lingkungan Pemkab Cirebon masih belum sesuai standar kompetensi di bidangnya.
Meski demikian menurut Peneliti dari Lembaga Anpolar Padjadjaran, S Sandi Wiranata dalam beberapa kegiatan mutasi ini terpantau jauh lebih baik dari sebelumnya atau masa pemerintahan di mana Bupatinya ditangkap KPK.
Di sisi lain kegiatan rotasi dan mutasi di daerah sudah dipantau lembaga anti rasuah atau KPK.
Baca Juga: Siswa SD Asal NTT Juara 1 Olimpiade Matematika ini, Kalahkan 7.000 Peserta dari Berbagai Negara Lainnya
“Untuk eselon II saat ini tengah mengikuti proses seleksi Ujikom. Yang diuji di antaranya dititikberatkan bagaimana mereka ketika di tempatkan dalam posisi amanah, dan bisa merealisasikan pencapaian sesuai visi dan misi Bupati,” ujar Sandi.
Menurutnya, kemungkinan jika terjadi mutasi maka itu yang terakhir dari masa jabatan Bupati. Sehingga pejabat yang diuji benar-benar harus berkompeten dan sesuai kriteria diharapkan.
Beberapa hal yang menjadi tambahan penilaian dan menjadi catatan jelas Sandi, jangan sampai ada jual beli jabatan, kejadian tertangkap tangan KPK menjadi pelajaran berharga. Proses sesuai kompetensi, mutasi dalam upaya pencapaian visi dan misi bupati, rekam jejak pejabat bersangkutan harus menjadi pertimbangan dalam menempatkan posisi jabatan.
Baca Juga: Lebih dari 4.000 Pengurus RT/RW di Cirebon Sumaringah Mendapat Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Lalu berorientasi pada kebijakan kepala daerah dalam upaya kesejahteraan masyarakat dan terpenting berkomitmen mendukung lembaga pemberantasan korupsi untuk tidak KKN.
“Saya percaya, dalam setiap keputusan Bupati menggunakan insting yang kuat. Sehingga siapapun pejabat yang nanti di tempatkan dalam posisi apapun berhasil sesuai kriteria dan visi-misi Bupati Cirebon,” terangnya